Krisis Global Makin Serem 60 Negara Tertekan Utang Jokowi Rakyat Harus Tahu Kondisi Indonesia Masih Sangat Baik

Krisis Global Makin Serem 60 Negara Tertekan Utang Jokowi Rakyat Harus Tahu Kondisi Indonesia Masih Sangat Baik

Ekonomi | BuddyKu | Senin, 20 Juni 2022 - 19:49
share

Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk mewaspadai situasi dunia yang tidak dalam kondisi normal, serta mengantisipasi krisis pangan dan energi.

Arahan tersebut disampaikan Jokowi,saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP), di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/6).

Krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan sudah mulai melanda beberapa negara. Ada kurang lebih 60 negara yang dalam proses menghadapi tekanan karena utang. Ekonominya tertekan. Tidak ada devisa. Sehingga, masuk pada yang namanya krisis ekonomi, krisis keuangan. Inilah yang harus betul-betul kita antisipasi, paparJokowi, Senin (20/6).

Jokowi meminta jajarannya untuk terus menyampaikan perkembangan situasi global saat ini, kepada masyarakat.Termasuk,krisis yang memicu kenaikan harga komoditas pangan dan energi.

Sehingga rakyat tahu, posisi kita ini, kalau dibandingkan negara lain,masih pada kondisi yang sangat baik, ujarnya.

Kepala Negara meminta jajaran terkait, untuk melakukan penghematan. Sekaligus mencegahterjadinya kebocoran pada dua sektor tersebut.

Mana yang bisa diefisiensikan, mana yang bisa dihemat. Mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah. Semuanya harus dilakukan posisi-posisi seperti ini, ujarnya.

Jangan Bergantung Subsidi

Presiden menyebut, BUMNdi sektor energi seperti Pertamina dan PLN harus melakukan efisiensi. Janganbergantung sepenuhnya pada subsidi pemerintah.

Terkait krisis energi, baik itu yang namanya BBM, gas, solar, Pertalite, Pertamax, listrik, ini jangan sampai terlalu mengharapkan, utamanya Pertamina. Terutama juga PLN. Janganterlalu mengharapkan, dan kelihatan sekali, hanya mengharapkan subsididi Kementerian Keuangan. Mestinya, di sana juga ada upaya-upaya efisiensi. Jadi dua-duanya berjalan, ujarnya.

Dalam jangka waktu pendek, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk meningkatkan produksi. Sehingga tidak bergantung pada impor.

Sekecil apa pun, seumur-sumur minyak yang ada harusdidorong produksinya agar meningkat, ujarnya.

Topik Menarik