Ikuti Tren Milenial dan Gen Z, Erick Thohir Gak Mau Bohong soal Edit Video di TikTok

Aplikasi video pendek TikTok semakin digandrungi oleh para remaja yang terentang dari generasi milenial sampai generasi Z .

Aplikasi yang awalnya digunakan untuk joget-joget atau trivia semata itu kini sudah melampaui fungsinya yang disebabkan demografi penggunanya semakin luas, juga kegunaannya sebagai medium interaksi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diketahui salah satu pejabat tinggi negara yang menggunakan TikTok.

Erick Thohir sering terlihat di salah satu media sosial TikTok untuk mengabarkan kepada masyarakat dalam tugasnya sebagai Menteri BUMN maupun kegiatan yang dilakukannya sehari-hari.

Kemunculan Erick Thohir di aplikasi TikTok mengundang tanda tanya netizen, salah seorang pengguna sampai menanyakan langsung melalui kolom komentar kepada Erick Thohir terkait siapa yang mengedit video di akun miliknya.

Erick pun membalas komentar itu dengan membuat sebuah video TikTok. Dirinya mengatakan jika video di akun TikTok miliknya diedit sendiri sesuai keinginannya, dan sebagian dikelola oleh timnya.

Baca Juga:

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat Jadi Rp15.792 pada Perdagangan

Saya gak mau bohong sebagian saya tapi banyak juga dari tim saya, tutur Erick Thohir.

Dalam video itu, Erick menambahkan tidak memiliki waktu banyak kalau mau edit video sendiri.

Kalau saya sibuk TikTokan dan edit kapan kerjanya? ujarnya.

Netizen berakun Dimboy itu lantas mengatakan kagum dengan sosok Erick Thohir yang selalu mengikuti tren di kalangan anak muda.

Komentar yang lalu dibalas Erick dengan sedikit jenaka.

Terimakasih pertanyaannya Dimboy. Saya balik nanya, gimana ya cara matiin filter TikTok? ucap Erick.

Terlihat di salah satu videonya, wajah Erick yang terlihat lebih glowing efek dari filter TikTok.

Sejak muncul tahun 2017, TikTok telah menjadi aplikasi video pendek populer di dunia. Tak kurang dari dua miliar orang telah mengunduhnya.

TikTok seolah menjadi makanan pokok para remaja masa kini. Aplikasi dari China ini telah turut membentuk budaya internet dan interaksi sosial generasi Z.