Ketika Kekayaan Runtuh: 10 Miliarder yang Tumbang oleh Krisis Ekonomi dan Perang
Dalam dunia bisnis, kekayaan bisa datang dengan cepat, tetapi bisa hilang lebih cepat lagi. Status miliarder bukan jaminan kebal dari krisis, perang, atau salah strategi.
Sejarah mencatat banyak tokoh besar yang sempat dielu-elukan sebagai orang terkaya dunia, lalu jatuh terpuruk karena badai global.
Berikut adalah kisah beberapa miliarder yang kejatuhannya menjadi pelajaran berharga bagi dunia usaha.
1. Björgólfur Guðmundsson – Korban Krisis Finansial 2008
Dari Islandia, nama Björgólfur Guðmundsson sempat bersinar sebagai salah satu orang terkaya dengan kekayaan lebih dari satu miliar dolar.
Ia mengendalikan Landsbanki, salah satu bank terbesar di negaranya. Namun ketika krisis global 2008 melanda, sistem perbankan Islandia runtuh.
Kekayaan Guðmundsson lenyap dalam sekejap, dan ia terpaksa mengajukan kebangkrutan dengan utang ratusan juta dolar. Dari seorang miliarder, ia berakhir sebagai simbol kehancuran finansial negaranya.
2. Eike Batista – Dari Raja Minyak Brasil Menjadi “Miliarder Minus”
Eike Batista pernah menjadi ikon kebangkitan ekonomi Brasil, dengan kekayaan mencapai USD32 miliar pada puncaknya. Ia membangun kerajaan bisnis berbasis pertambangan dan minyak yang menjanjikan. Namun, kejatuhan harga komoditas dan kegagalan besar proyek OGX membuat kekayaannya menguap.
Dalam waktu singkat, ia jatuh dari daftar orang terkaya dunia bahkan sempat tercatat memiliki kekayaan negatif. Batista menjadi contoh nyata bahwa ekspansi besar tanpa pondasi kokoh bisa berakhir dengan bencana.
3. Sam Bankman-Fried – Keruntuhan Kerajaan Kripto
Dikenal sebagai “anak emas” dunia kripto, Sam Bankman-Fried mendirikan FTX dan membangun kekayaan hingga USD26 miliar.
Namun pada 2022, kerajaan kriptonya hancur setelah FTX kolaps akibat krisis likuiditas. Dalam hitungan hari, kekayaannya lenyap menjadi nol.
Kejatuhannya tidak hanya mengguncang dirinya pribadi, tetapi juga menjatuhkan kepercayaan global terhadap industri kripto.
Dari miliarder muda yang dipuja, ia kini dikenang sebagai salah satu kebangkrutan paling dramatis dalam sejarah teknologi finansial.
4. Rinat Akhmetov – Miliarder yang Hancur karena Perang
Rinat Akhmetov pernah menjadi simbol kekuatan bisnis Ukraina, dengan aset di sektor baja, energi, dan agribisnis. Kekayaannya yang mencapai USD16 miliar membuatnya dijuluki “raja industri” negaranya. Namun, invasi Rusia ke Ukraina sejak 2022 menghancurkan sebagian besar asetnya. Pabrik-pabrik dihancurkan, pembangkit listrik lumpuh, dan bisnisnya porak-poranda.
Akhmetov kehilangan dua pertiga kekayaannya, menjadi bukti nyata bagaimana perang bisa meluluhlantakkan bahkan orang terkaya sekalipun.
5. Para Crazy Rich Rusia – Hancur oleh Sanksi Internasional
Invasi Rusia ke Ukraina tidak hanya berdampak bagi rakyat, tetapi juga merontokkan kekayaan para taipan Rusia. Leonid Mikhelson, Alexey Mordashov, Vagit Alekperov, hingga Gennady Timchenko kehilangan miliaran dolar akibat sanksi internasional dan jatuhnya nilai saham.
Dalam beberapa bulan, masing-masing dari mereka kehilangan lebih dari 10 miliar dolar. Status “crazy rich Rusia” berubah menjadi cerita tentang bagaimana geopolitik bisa langsung menggerus kekayaan pribadi yang tampak kokoh.
6. Elon Musk – Kekayaan yang Bisa Hilang Puluhan Miliar dalam Hitungan Hari
Fenomena paling mencolok terjadi pada 5 Juni 2025, ketika Elon Musk mengalami salah satu hari finansial terburuk dalam kariernya.
Perseteruannya dengan Presiden AS, Donald Trump, memicu kejatuhan harga saham Tesla hingga 14–15, membuat kekayaan bersih Musk anjlok sekitar USD34 miliar—salah satu kehilangan kekayaan terbesar dalam satu hari sejak 2021.
Sebelumnya, pada 11 Maret 2025, laporan menunjukkan dalam satu hari Musk kehilangan sekitar USD29 miliar, ketika net worth-nya turun dari USD330 miliar menjadi sekitar USD301 miliar akibat penurunan tajam saham Tesla.
7. Mark Zuckerberg – Raksasa Teknologi yang Terguncang
Nasib serupa dialami oleh Mark Zuckerberg. Pada 3–4 April 2025, pengumuman kebijakan tarif baru oleh pemerintah AS mengakibatkan pasar global terhuyung: saham Meta (dulu Facebook) merosot hampir 14 selama dua hari.
Kekayaan Zuckerberg merosot sekitar USD27 miliar dalam periode tersebut, termasuk penurunan sekitar USD17,9 miliar pada hari Kamis, 3 April 2025.
8. Jeff Bezos, Rugi Besar Diguncang Krisis
Jeff Bezos, pendiri Amazon dan salah satu orang terkaya di dunia, sempat mengalami kerugian besar pada tahun 2022 ketika pasar saham global diguncang inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan ancaman resesi.
Saham Amazon, yang menjadi sumber utama kekayaannya, merosot lebih dari 50 sepanjang tahun tersebut.
Akibatnya, kekayaan bersih Bezos anjlok lebih dari USD85 miliar hanya dalam satu tahun, menjadikannya salah satu kerugian terbesar yang dialami miliarder di era modern.
Namun, meskipun kehilangan puluhan miliar dolar, Bezos tidak benar-benar "bangkrut" dalam arti harfiah.
Ia masih memiliki kekayaan ratusan miliar dolar, tetapi kasusnya mencerminkan betapa rapuhnya kekayaan berbasis saham terhadap gejolak ekonomi dunia. Kerugian ini juga menunjukkan bagaimana ketergantungan pada nilai pasar bisa mengubah posisi seseorang dalam daftar orang terkaya dunia hanya dalam hitungan bulan.
9. Bernard Arnault – Kerajaan LVMH pun Bisa Runtuh Sementara
Laporan dari The Guardian menyatakan Bernard Arnault, raja barang mewah dunia, kehilangan USD11 miliar dalam dua hari dan total sekitar USD18,6 miliar dalam tahun tersebut, akibat volatilitas pasar dan gejolak ekonomi global.
Peristiwa ini terjadi seiring dengan guncangan global yang sama yang menimpa Musk dan Zuckerberg—dipicu kebijakan tarif dan ketidakpastian ekonomi di tahun 2025.
10. Gautam Adani – Kejatuhan Konglomerat India
Dari India, Gautam Adani sempat meroket menjadi orang terkaya Asia dengan kekayaan lebih dari USD150 miliar.
Namun, pada 2025, nilai kekayaannya merosot lebih dari USD22 miliar akibat tuduhan manipulasi pasar dan gejolak politik.
Kasus Adani menegaskan faktor kepercayaan investor bisa menghancurkan nilai perusahaan raksasa dalam waktu singkat.
Baca juga: Kian Merajalela, Pasukan Israel Hancurkan 1.000 Bangunan di Kota Gaza








