7 Fakta KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Nomor 5 Bikin Sedih dan Merinding!

7 Fakta KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Nomor 5 Bikin Sedih dan Merinding!

Berita Utama | inews | Kamis, 10 Juli 2025 - 16:13
share

BANYUWANGI, iNews.id - Tragedi kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali menyisakan duka mendalam bagi puluhan korban. Sampai saat ini operasi pencarian hari terakhir masih dilakukan petugas SAR gabungan untuk mencari 20 korban hilang dan bangkai kapal.

Berikut ini deretan fakta yang dirangkum iNews dari kasus kecelakaan laut tersebut. Mulai dari kronologi kejadian, proses evakuasi hingga investigasi insiden tersebut.

7 Fakta Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali:

1. Kapal Tenggelam setelah Kirim Kode Merah dan Blackout

KMP Tunu Pratama Jaya mengirim sinyal darurat pada Rabu (2/7/2025) tengah malam sebelum akhirnya mengalami blackout.

"Kapal mengalami kebocoran mesin, lalu black out sekitar pukul 00.19 WITA di tengah laut," kata Plt Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT, Anggiat.

Beberapa menit setelahnya, bagian buritan kapal mulai tenggelam terlebih dahulu, menyebabkan kepanikan luar biasa di kalangan penumpang dan kru.

2. Kapal Bawa 65 Penumpang dan 22 Kendaraan 

Berdasarkan data manifes, KMP Tunu Pratama Jaya tercatat membawa 53 penumpang dan 12 kru yang bertugas sehingga total 65 orang. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan berbagai macam jenis.

Berdasarkan hasil pencarian hingga hari ke-9, sudah 44 orang ditemukan. Tercatat 30 orang dinyatakan selamat, 15 orang tewas serta sisanya 20 orang masih dalam pencarian.

Proses pencarian korban melibatkan setidaknya sekitar 1.000 lebih personel gabungan, baik dari laut, darat, dan udara.

3. Tim SAR Hadapi Cuaca Ekstrem saat Evakuasi

Proses evakuasi jenazah korban tidak mudah. Tim SAR gabungan berhadapan dengan gelombang 2,5–4 meter dan angin hingga 25 knot.

"Cuaca di perairan Selat Bali sangat dinamis. Kami tetap fokus dengan keselamatan tim," kata Deputi Basarnas, R Eko Suyatno.

Petugas SAR mengevakuasi korban tewas KMP Tunu Pratama Jaya. (Foto: Basarnas)

4. Ada Penumpang Tak Masuk Manifes

Fakta mencengangkan muncul saat dua jenazah teridentifikasi sebagai penumpang yang tidak tercatat dalam manifes.

"Untuk dua jenazah ini terdata non-manifes," ungkap Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.

Mereka adalah Muhammad Aris Setiawan (23) dan Ridho Anggoro (29). Keduanya ditemukan di perairan Sembulungan dan Kabat, Banyuwangi.

5. Penumpang Selamat Ceritakan Detik-Detik Kengerian saat Kapal Tenggelam

Salah satu penyintas, Eka Toniansyah, mengungkapkan detik-detik mengerikan saat kapal tenggelam. Dia tak mampu menyelamatkan ayahnya dari insiden tersebut.

Operasi SAR hari keenam tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali melibatkan 1.022 personel dan puluhan kapal, Senin (7/7/2025). (Foto: Basarnas)

"Bapak sudah tidak ada (meninggal). Saat itu, saya peluk tubuh Bapak pas mau tenggelam dalam ombak," tutur Eka dengan suara bergetar.

Eka berhasil selamat, namun harus kehilangan ayahnya dalam tragedi memilukan ini. Banyak penumpang lain juga berjuang berenang dalam kegelapan dan ombak tinggi.

6. Teknologi Canggih Diterjunkan Cari Bangkai Kapal

Dalam upaya pencarian, TNI AL menerjunkan KRI Fanildo 732 dan alat canggih sonar serta kamera bawah laut ROV.

"Setelah kedalaman 35 meter, kamera hanyut terbawa arus. Tapi sempat memantau objek yang diduga kapal," kata Danguspurl Koarmada II, Laksma Endra Hartono.

Teknologi ini membantu memetakan posisi kapal dan mempercepat upaya evakuasi bangkai kapal di kedalaman lebih dari 40 meter.

7. Bangkai Kapal Ditemukan Dekat Kabel Bawah Laut Jawa-Bali

Tim SAR gabungan menemukan indikasi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada hanya 30 meter dari kabel listrik bawah laut yang menyalurkan daya dari Jawa ke Bali.

Robot ROV diturunkan dari KRI Pulau Fanildo untuk mencari bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di kedalaman Selat Bali, Rabu (9/7/2025). (Foto: Koarmada II)

"Kalau benar kapal ada dekat kabel, maka perlu pemantauan ekstra. Kabel ini tegangan tinggi 150 kilovolt dan harus hati-hati dalam pengambilan langkah selanjutnya," ujar Deputi Operasi Basarnas, Ribut Eko Suyatno, Rabu (9/7/2025).

Kondisi ini membuat proses evakuasi harus dikoordinasikan dengan PLN agar tidak menimbulkan bahaya baru. ROV (Remotely Operated Vehicle) yang digunakan sempat merekam objek logam di kedalaman 48-49 meter.

Itulah 7 fakta terkini tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Operasi SAR pencarian korban diperpanjang tiga hari namun belum berhasil menemukan seluruh korban. Operasi pencarian akan ditutup Jumat (11/7/2025).

Topik Menarik