Petualangan Hidup Mengesankan di Desa Kartun Sidareja

Petualangan Hidup Mengesankan di Desa Kartun Sidareja

Berita Utama | sindonews | Rabu, 27 Maret 2024 - 14:10
share

Paparan budaya asing bisa menjadi boomerang bagi tergerusnya nilai-nilai dan karakter budaya nasional. Jika tidak diantisipasi dengan baik, pengaruh budaya asing bisa berpengaruh negatif pada gaya hidup generasi muda di Tanah Air.

Karena itu, diperlukan langkah aktif untuk terus menggaungkan nilai-nilai bangsa pada masyarakat. Saat ini para generasi muda Indonesia sangat mudah terpapar budaya bangsa lain, bahkan pada beberapa kasus memiliki pengaruh yang kuat dalam gaya hidup mereka di masa kini.

Sejumlah penelitian dari sejumlah universitas di Indonesia mengindikasikan bahwa generasi muda kini rentan untuk kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia, hilangnya rasa nasionalisme, kehilangan jati diri karena terlalu berlebihan dalam mengadopsi budaya luar, jelas Slamet Santosa saat menjelaskan latar belakang diresmikannya program terbaru dari desa rintisannya, Cartoon Village Sidareja.

Adapun, Cartoon Village Sidareja merupakan Desa Kartun Pertama di Indonesia, desa yang memiliki identitas uniknya dengan rumah kartun, wayang kartun dan galeri lukisan ada di dalam desa tersebut.

Gita Yohanna Thomdean selaku pegiat Kie Seni menyatakan keprihatinnya bahwa Indonesia yang terkenal dengan ragam budayanya akan dapat mengalami krisis dalam keberagaman budayanya karena pengaruh budaya asing yang datang secara berlebihan.

Oleh karena itu, di tahun ke 3 perjalanan dari Pemuda Kie Seni di Cartoon Village Sidareja Purbalingga Jawa Tengah, telah bersiap meluncurkan program terbarunya yaitu Paket Petualangan Hidup Di Desa (#liveinthevillage) berbalut Seni dan budaya.

Menjadikan Desa Kartun Sidareja atau Cartoon Village Sidareja sebagai wahana untuk para sekolah atau orang tua yang ingin memperkenalkan anak-anaknya akan kehidupan di pedesaan dan belajar akan nilai nilai luhur warisan nenek moyang dalam balutan seni budaya di desa ini, ungkap Gita Yohanna.

Di hadapan kurang lebih 90 pemuda Kie Seni dan Pemuda Pramuka yang hadir dalam acara peresmian program Live in the village, Gita Yohanna menjelaskan nilai-nilai luhur nenek moyang nusantara yang perlu dibangkitkan kembali di antaranya seperti gemati (saling menyayangi), teposeliro (toleransi), hormat menghormati, dan musyawarah mufakat.

Dengan hidup membaur bersama dengan masyarakat dalam program live in the village, generasi muda akan belajar keauthentikan nilai hidup masyarakat di Cartoon Village Sidareja Purbalingga Jawa Tengah.

Selain itu, juga bisa menjadi sarana refleksi hidup mereka untuk mensyukuri segala yang telah dimiliki, tidak membeda-bedakan sesama, menghormati dan menjunjung tinggi sopan santun.

Semua ini merupakan hal yang sangat dasar untuk membentuk karakter manusia Nusantara, papar Gita Yohanna.

Peresmian dilaksanakan dalam suasana yang sederhana ala pedesaan dan sangat hangat dengan tawa ria para pemuda pramuka Prabu Chrisda SMUN 1 Bukateja, yang kebetulan mengawali program live in the village.

Peresmian dibuka oleh 9 Pemuda Pramuka Laksana Prabu Chrisda Schout dengan diawali pemutaran film documenter bertema Sebuah Mimpi Kecil garapan Gita Yohanna Thomdean. Film ini bercerita tentang perjalanan dibangunnya Sekolah Kartun Kie Seni, Komunitas Pemuda Kie Seni dan merintis Cartoon Village Sidareja. Sebuah perjalanan yang dimulai dari mimpi yang kecil.

Gita Yohanna berharap dengan film ini dapat menginspirasi para generasi muda untuk berani bermimpi dan mewujudkannya dengan keyakinan yang kuat.

Setelah pemutaran film, acara dimeriahkan dengan penampilan dari Kie Karawitan Ageng 1 yang dipimpin oleh Laela Nindya Lasyarika dan juga mengajak para pemuda untuk menari bersama beberapa gerakan tari jawa. Suasana sangat hangat dan meriah.

Slamet Santosa yang juga salah satu pegiat Kie Seni memaparkan bahwa dalam program terbaru ini pengunjung akan dapat hidup membaur dengan masyarakat di rumah-rumah warga. Yang uniknya sebagian besar rumah rumah mereka di mural kartun yang bercerita tentang seni budaya dan tradisi nenek moyang.

Pemuda Kie Seni juga menawarkan banyak konsep menarik dalam program ini seperti pada siang hari pengunjung akan mengikuti kegiatan keseharian warga. Contohnya seperti membuat gula jawa, membuat makanan tradisional, menggembala kambing, mengambil air nira, mengumpulkan kayu bakar, berkebun dan masih banyak kegiatan lainnya.

Sedangkan di sore hingga malam hari disajikan beragam workshop seperti menari, seni lukis, wayang kartun, calung, geguritan, hingga karawitan.

Program pun dapat dibuat unik seperti program yang dibuatkan untuk para pemuda pramuka adalah berpetualangan ke rumah kartun dengan konsep mencari salah satu rumah warga tanpa petunjuk. Mereka hanya akan menerima secarik surat yang bertuliskan salah satu nama warga.

Adapun modal yang mereka harus pakai adalah dengan berkomunikasi dengan warga sekitar. Hal ini untuk menekankan bagaimana mereka mengolah kemampuan komunikasi dengan orang yang baru mereka kenal, kemudian tugas berikutnya mereka harus membuat sebuah liputan mengenai edukasi mural kartun yang ada di rumah tersebut.

Setelah 3 tahun berjalan, harapan dengan diluncurkannya program #liveinthevillage di Cartoon Village Sidareja ini dapat memberikan dampak perekonomian bagi warga sekitar. Di mana, di tahun 2023 masih termasuk dalam zona miskin ekstrim.

Diharapkan ada perputaran ekonomi yang baik di layanan warung kuliner ataupun juga penginapan sederhana rumah penduduk.

Hingga saat ini, rintisan desa kartun ini masih menggunakan dana mandiri yang juga didukung oleh kekompakan masyarakat sekitar, tandas Gita Yohanna.

Topik Menarik