Pembantaian Massal di Konser Musik Rusia, Zelensky: Putin Cuma Bisa Salahkan Orang Lain!

Pembantaian Massal di Konser Musik Rusia, Zelensky: Putin Cuma Bisa Salahkan Orang Lain!

Berita Utama | inews | Minggu, 24 Maret 2024 - 06:50
share

KIEV, iNews.id Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha melemparkan kesalahan kepada Kiev atas penembakan massal di gedung konser musik dekat Moskow, akhir pekan ini. Lebih dari 130 orang tewas dalam insiden berdarah itu.

Jelas Putin dan para penjahat lainnya hanya berusaha menyalahkan orang lain, kata Zelensky dalam pidato yang disiarkan lewat video pada Sabtu (23/3/2024) malam.

Metode mereka selalu sama. Kita telah melihat semuanya sebelumnya, (Rusia) menghancurkan gedung-gedung, menembaki, dan meledakkan. Dan mereka selalu mencari orang lain untuk disalahkan, ujarnya.

Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, juga membantah keterlibatan Kiev dalam penembakan massal itu. Menurut dia, Ukraina berhak memerangi Rusia untuk mempertahankan kedaulatannya, namun bukan dengan membantai warga sipil.

Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil, ucapnya.

Rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Aula Kota Crocus, dekat Moskow, Jumat (22/3/2024) malam. Penembakan itu terjadi tatkala konser musik tengah berlangsung.

Gubernur Wilayah Moskow, Andrei Vorobyov mengatakan, sebanyak 133 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan dalam operasi pencarian yang berlangsung 24 jam. Saat ini, para dokter Rusia masih bekerja keras untuk menyelematkan nyawa 107 korban yang terluka.

Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Jumat (22/3/2024) malam tersebut. Akan tetapi, ada indikasi bahwa Rusia berupaya mengaitkannya dengan Ukraina, meski ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kiev terlibat dengan serangan tersebut.

Analis Barat menilai ISIS mempunyai motivasi yang kuat untuk menyerang Rusia. Pasalnya, Moskow melakukan intervensi dengan memihak kepada rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di Suriah pada 2015. Putin dan Assad sendiri adalah sekutu dekat.

Gedung Putih mengklaim, Pemerintah AS telah berbagi informasi dengan Rusia awal bulan ini tentang rencana serangan di Moskow. Washington juga mengeluarkan peringatan kepada warga Amerika di Rusia pada 7 Maret terkait dengan hal itu

Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali (dalam serangan ini), kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, pada Sabtu.

Topik Menarik