Lumpuhkan Jalur Pantura, Nana Sudjana Minta Tanggul Sungai Dievaluasi

Lumpuhkan Jalur Pantura, Nana Sudjana Minta Tanggul Sungai Dievaluasi

Berita Utama | jatenginfo.inews.id | Rabu, 20 Maret 2024 - 05:50
share

DEMAK, iNewsJatenginfo.id - Penjabat Gubernur Jawa Tengah,Nana Sudjanameninjau lokasibanjiryang berada diKabupaten Jeparadan Demak, pada Senin (18/3/2024). Tinjauan ke lokasi tersebut dilakukan bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Komisi VIII DPR.

Nana bersama rombongan, aat di Demak mengecek langsung kondisi tanggul sungai Wulan yang jebol.banjirdi daerah tersebut masih ada yang lebih dari 1 meter. Ini merupakan kejadianbanjirkedua di tempat yang sama. Bahkan,banjirkali ini juga merambah ke Kabupaten Kudus.

Penanganan atas kejadianbanjirbaik di Demak maupun Jepara, kata Nana sudah dilakukan dengan mengevakuasi pengungsi. "Tempat evakuasi di Demak dan Kudus ada sekitar puluhan tempat pengungsian," ucapnya.

Setiap terjadi bencana, jelas Nana langkah pertama yang selalu dilakukan adalah mengevakuasi masyarakat. Itulah yang dilakukan terhadap warga terdampak, baik di Jepara maupun di Demak. Pemprov Jateng bersama BNPB, BPBD, TNI, Polri dan instansi lainnya juga sudah menyiapkan berbagai pelayanan untuk pengungsi. Mulai dapur umum, posko Kesehatan, logistik, dan semua kebutuhan dasar masyarakat.

"Di sini masyarakat juga sudah banyak yang kembali ke rumah karena sudah surut. Tanggul juga akan ditutup dalam waktu dua hari," ungkapnya.

Seluruh tanggul sungai yang ada di Jawa Tengah, menurut Nana perlu dievaluasi. Hal ini sebagai langkah antisipasi tanggul jebol akibat tidak kuat menahan debit air yang tinggi.

Berdasarkan data kejadianbanjirdalam sepuluh hari terakhir di Jawa Tengah, salah satu penyebabnya adalah jebolnya tanggul sungai atau bendungan. Misalnya kejadian di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, dan Jepara. "Tanggul-tanggul yang ada akan dievaluasi dan secara bertahap akan melakukan perbaikan," katanya.

Ia menandaskan evaluasi itu perlu dilakukan mengingat berdasarkan informasi BMKG, cuaca di Jawa Tengah selama sepekan ke depan masih berpotensi hujan ekstrem. Oleh karenanya, tanggul sungai perlu diperkuat.

Selain evaluasi tanggul-tanggul. Langkah lain adalah teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang saat ini sudah dilakukan sampai lokasibanjirbenar-benar surut atau tanggul selesai ditutup.

Sementara itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan,banjirdi Jepara, dan di Karanganyar Demak, sama-sama disebabkan oleh tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) Wulan yang jebol. Dua daerah tersebut sama-sama dilintasi DAS Wulan.

Dikatakan dia, kejadian di Demak ini menjadi perhatian serius karena melumpuhkan Jalur Pantura.

"Kita sudah punya pengalaman langsung menanganibanjirserupa di tempat yang sama. Cuma karena debit air lebih tinggi sehingga terkesan yang terdampak lebih luas," jelas Suharyanto.

Nana menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memperbaiki tanggul-tanggul sungai. Jangan sampai ada lagi tanggul yang tidak kuat sehingga tidak mampu menahan debit air sungai yang tinggi.

Topik Menarik