Baru Menang Pilpres, Putin Langsung Ingatkan Barat: Perang Dunia III Selangkah Lagi jika...

Baru Menang Pilpres, Putin Langsung Ingatkan Barat: Perang Dunia III Selangkah Lagi jika...

Berita Utama | inews | Senin, 18 Maret 2024 - 12:31
share

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat bahwa konflik langsung antara Rusia dan aliansi militer NATO yang dipimpin AS sama artinya dengan selangkah menuju Perang Dunia III. Namun, dia juga mengatakan tidak ada orang yang menginginkan itu terjadi.

Perang Rusia-Ukraina telah memicu krisis paling dalam pada hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Putin pun sudah sering memperingatkan risiko perang nuklir, kendati dia menyebut tidak pernah merasa perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu mengatakan, tidak menutup peluang adanya pengerahan pasukan darat NATO di Ukraina di masa mendatang. Alasannya, ada sejumlah negara Barat yang mendukung wacana itu, meski banyak juga yang menjauhkan diri dari hal tersebut.

"Jelas bagi semua orang, bahwa (pengerahan pasukan NATO ke Ukraina) ini akan menjadi satu langkah lagi dari Perang Dunia Ketiga yang berskala penuh. Saya pikir hampir tidak ada orang yang tertarik dengan hal ini," kata Putin kepada wartawan pascakemenangannya di Pilpres Rusia 2024, Senin (18/3/2024).

Namun Putin menambahkan, para personel militer NATO sebenarnya sudah hadir di Ukraina. Dia pun mengungkapkan bahwa Rusia mendapati adanya penggunaan bahasa Inggris dan Prancis di medan perang Ukraina.

Tidak ada hal baik dalam hal ini, pertama-tama bagi mereka (tentara NATO di Ukraina), karena mereka meninggal di sana dan dalam jumlah besar, katanya.

Zona penyangga

Menjelang hari pemungutan suara Pilpres Rusia pada 15-17 Maret, Ukraina meningkatkan serangan terhadap Rusia. Militer Kiev menembaki wilayah perbatasan dan bahkan menggunakan proksi untuk mencoba menembus perbatasan Rusia.

Ketika ditanya wartawan apakah dia menganggap perlu untuk mengambil alih Wilayah Kharkiv di Ukraina, Putin mengatakan peluang itu ada. Menurut dia, jika serangan Ukraina terus berlanjut, Moskow akan menciptakan zona penyangga ( buffer zone ) di lebih banyak wilayah Ukraina untuk mempertahankan wilayah Rusia.

Saya tidak mengecualikan bahwa, mengingat peristiwa tragis yang terjadi hari ini, kita akan dipaksa pada suatu saat, jika kita anggap tepat, untuk menciptakan zona sanitasi tertentu di wilayah yang saat ini berada di bawah rezim Kiev, ujar Putin.

Dia menolak memberikan perincian lebih lanjut. Akan tetapi, Putin mengatakan zona tersebut mungkin harus cukup besar untuk menghalangi persenjataan buatan asing mencapai wilayah Rusia.

Putin memerintahkan agresi militer besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Hal itu memicu perang besar di Eropa setelah delapan tahun konflik di Ukraina Timur antara pasukan Kiev di satu pihak dan kelompok Ukraina yang pro-Rusia serta proksi Rusia di pihak lain.

Putin mengatakan dia berharap Macron berhenti memperburuk perang di Ukraina. Alih-alih memperkeruh konflik, presiden Prancis itu dimintanya agar memainkan peran untuk menemukan perdamaian. Putin menilai Prancis sepertinya bisa mengambil peran itu.

"Saya sudah mengatakannya berulang kali dan saya akan mengatakannya lagi. Kami menginginkan perundingan damai, tapi bukan hanya karena musuh sudah kehabisan peluru," kata Putin.

Jika mereka (Ukraina) benar-benar serius ingin membangun hubungan bertetangga yang damai dan baik antara kedua negara dalam jangka panjang, dan tidak hanya mengambil jeda untuk mendapatkan persenjataan kembali (dari Barat) selama 1,5-2 tahun, tutur pemimpin Rusia itu.

Topik Menarik