Tiba di Bukit Terak usai Terombang-ambing 3 Hari di Laut, Firdaus: Saya Dikira Perompak

Tiba di Bukit Terak usai Terombang-ambing 3 Hari di Laut, Firdaus: Saya Dikira Perompak

Berita Utama | lintasbabel.inews.id | Sabtu, 16 Maret 2024 - 21:55
share

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Setelah terombang-ambing selama 3 hari di Perairan Laut Selat Bangka, Firdaus (47) akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarganya yang berdomisili di Desa Bukit Terak, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).


Firdaus saat tiba di Pesisir Pantai Bukit Terak, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (16/3/2024). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.

Sebelumnya, Firdaus telah putus kontak sejak Rabu (13/3/2024) lalu, setelah speed boat yang digunakan kehabisan bahan bakar minyak (BBM), hingga akhirnya berhasil kembali dengan selamat pada, Sabtu (16/3/2024) sore.

"Saya kemarin itu, target saya lebih minyak itu, nyebrang ke sini. Tapi cuaca tidak mengizinkan, angin semakin kuat, saya sempat putus minyak, ke pinggir nggak bisa lagi, di dayung malah mundur ke belakang," ucapnya.

Kedatangan Firdaus di Pantai Desa Bukit Terak, disambut bahagia pihak keluarga dan Tim SAR gabungan yang sejak pagi telah menanti pria paruh baya itu.

Firdaus menceritakan kisah selama terombang-ambing di tengah laut, mulai dari tidak makan sampai sempat meminta bantuan ke beberapa kapal yang melintas. Namun, dia malah dikira perompak dan kapal tidak berani mendekat.

"Ada minta bantu, cuma mungkin mereka takut mendekat karena saya pakai speed. Tidak ada (makanan), cuma ada persiapan air sedikit. Saya sempat mabuk, jadi saya tidak sempat makan, nasi yang saya bawa sudah basi," ucapnya.


Firdaus saat tiba di Pesisir Pantai Bukit Terak, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (16/3/2024). Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Oma Kisma.

Menurut Firdaus, dirinya sudah berlayar dari Musi Banyu Asin (Muba), Provinsi Sumsel menuju Bangka Barat, Provinsi Babel hampir satu jam, hingga akhirnya kehabisan BBM dan terbawa arus.

"Saya nggak ada persiapan jangkar, jadi kebawa arus ke arah sumsel. Kalau berangkat dari muba sudah sekitar 45 menit, hampir satu jam. Kalau normal setengah jam sampai, kalau angin teduh," ujarnya.

Sementara itu, Danpos SAR Unit Mentok, Yurizal mengatakan bersyukur korban ditemukan dalam keadaan selamat, setelah di tolong nelayan pada Jumat (15/3/2024) kemarin, dan bisa kembali sendiri ke Desa Bukit Terak, Bangka Barat.

"Hari kamis menerima informasi pukul 10 pagi dari rekan-rakan Polair, kami melakukan pencarian dari kemarin sampai hari, dan alhamdulillah korban telah berhasil ditemukan dan di bawa nelayan ke sungai lumpur," ucapnya.

Topik Menarik