Ajaib Masjid di Aceh Tamiang Berdiri Kokoh dari Terjangan Banjir Bandang, Jadi Penyelamat Satu Kampung
JAKARTA, iNews.id – Peristiwa banjir bandang yang menerjang Aceh Tamiang menyisakan kisah memilukan sekaligus penuh makna. Di tengah amukan air dan material kayu gelondongan, Masjid AS Sunnah dan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mukhlisin justru masih berdiri kokoh. Bangunan tersebut bahkan disebut menjadi “tameng” yang menyelamatkan satu kampung dari dampak yang lebih parah.
Kondisi tersebut dibagikan artis Arie Untung melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, terlihat halaman masjid dipenuhi tumpukan kayu dalam jumlah besar. Kayu-kayu itu terbawa arus banjir bandang yang melanda kawasan sekitar. Meski demikian, struktur utama masjid tetap utuh dan tidak roboh diterjang derasnya air.
Pondok pesantren Darul Mukhlisin yang berdampingan dengan masjid memang tak sepenuhnya luput dari dampak banjir. Sejumlah bagian bangunan mengalami kerusakan akibat hantaman kayu gelondongan. Namun, secara umum, keberadaan masjid dan pesantren itu dinilai menjadi penghalang alami yang menahan laju banjir sebelum mencapai permukiman warga.
“Bangunan ini jadi benteng dan menyelamatkan 1 kampung. Terjadi di pesantren Darrul Mukhlisin milik Haji wan,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.
Arie juga menyoroti tumpukan kayu yang menggunung di area masjid. Menurutnya, kayu-kayu tersebut mencapai ketinggian sekitar 4 meter dan sulit dipindahkan dalam waktu singkat. Dia menyinggung persoalan lingkungan yang diduga menjadi salah satu pemicu bencana.
“Tumpukan kayu seluas ini tinggi 4 meter sepertinya pak Haji juga angkat tangan untuk memindahkannya. Karena pohon2 itu semestinya masih di hutan. Andai yg nebangin mau tanggung jawab merelokasinya. Karena mereka sudah mengambil keuntungannya sedang musibahnya dirasakan warga,” tulis Arie.
Lebih lanjut, Arie menyampaikan keyakinannya pemerintah tidak akan tinggal diam melihat kondisi tersebut. Dia berharap ada langkah tegas untuk menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab, sekaligus bantuan nyata agar aktivitas pesantren bisa kembali berjalan normal.
“Kalau melihat ini aku yakin pemerintah akan marah dan mengambil tindakan kpd mrk. Semoga ada fihak yang mau membantu agar pesantren penghafal quran ini bisa aktif lagi menjadi benteng akidah. Bukan benteng nyawa,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Arie menilai peristiwa ini membawa pesan simbolik yang kuat. Menurutnya, keberadaan pesantren tersebut justru menjadi pembela citra lembaga pendidikan Islam yang kerap disudutkan oleh sebagian pihak.
“Hari ini pesantren ini menjadi pembela image buruk pesantren yg coba disebar beberapa pihak dng sebuah simbol dr yg kuasa. Semoga menjadi hikmah bersama,” tulis Arie.
Kisah Masjid AS Sunnah dan Ponpes Darul Mukhlisin viral di media sosial hingga mengundang empati sekaligus refleksi tentang pentingnya menjaga lingkungan, serta peran keagamaan di tengah masyarakat.






