Nusantara Regas Resmikan Rumah Pelestarian Penyu di Pulau Harapan
KEPULAUAN SERIBU – Memperingati ulang tahun Pertamina ke-68, PT Nusantara Regas (NR), bagian dari Subholding Gas Pertamina, berikan “kado” bagi kelestarian keanekaragaman hayati melalui peresmian Rumah Pelestarian Penyu Sisik di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Selasa (9/12).
Fasilitas ini merupakan bagian dari program konservasi yang dijalankan bersama Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKS) untuk periode tahun 2024–2027. Peresmian dihadiri oleh Ali Azmy (Direktur Manajemen Risiko PT Nusantara Regas), Wahyudi (Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara), Mochamad Satori (Kepala BTNKS), Muhammad Yusuf (Lurah Pulau Harapan) serta pemangku kepentingan lainnya.
Pulau Harapan menyumbang sekitar 80 persen telur penyu di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, namun hingga kini belum memiliki fasilitas representatif untuk edukasi dan ekowisata berbasis konservasi.
Rumah Pelestarian Penyu dibangun untuk menjawab kebutuhan tersebut sekaligus memperkuat perlindungan Penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata) yang populasinya terus menurun. Setelah proses pembangunan selama tiga bulan, fasilitas ini kini siap dimanfaatkan untuk kegiatan konservasi yang terkelola dan terstandar.
Program ini melibatkan sinergi Pertamina Group melalui dukungan PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), yang memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 6,6 kWp + 20 kWh di Rumah Pelestarian Penyu Pulau Harapan dari program Desa Energi Berdikari (DEB) PT Pertamina (Persero).
Selain itu, Nusantara Regas dan BTNKS juga melanjutkan kegiatan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Tahun 2025 pemeliharaan transplantasi karang di Perairan Pulau Genteng Kecil, termasuk pergantian bibit mati, pembersihan rak, dan penataan struktur agar tahan arus bawah laut.
Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara Wahyudi mengapresiasi inisiatif ini sebagai upaya penting dalam menjaga keberlangsungan Penyu Sisik.
“Keberadaan Tukik atau Penyu Sisik ini semakin berkurang karena kehidupannya yang sangat rentan. Dengan adanya rumah pelestarian ini, kami berharap keberlangsungan hidup Penyu Sisik dapat lebih terjaga,” ujarnya.
Kepala BTNKS Mochamad Satori menambahkan bahwa kolaborasi lintas-instansi menjadi kunci keberhasilan konservasi.
“Menjaga kelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Kolaborasi bersama Nusantara Regas memberikan dampak nyata bagi keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu,” katanya.
Direktur Manajemen Risiko NR Ali Azmy menyampaikan bahwa pembangunan ini menjadi komitmen berkelanjutan perusahaan dalam mendukung pelestarian ekosistem laut.
“Program ini tidak hanya mendirikan fasilitas, tetapi menciptakan konservasi yang berkesinambungan melalui perlindungan penyu, edukasi, hingga pembinaan masyarakat. Sehingga dalam jangka panjang, dapat menumbuhkan kepedulian dan budaya konservasi yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Sebagai entitas energi yang berkomitmen pada keberlanjutan, Nusantara Regas terus memastikan bahwa setiap program TJSL yang dijalankan memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat.
Melalui hadirnya Rumah Pelestarian Penyu, Nusantara Regas bersama Pertamina Group tidak hanya memperkuat pelestarian Penyu Sisik di Kepulauan Seribu, tetapi juga menghadirkan warisan ekologis yang bernilai bagi generasi masa depan.
PT Nusantara Regas adalah afiliasi PT Pertamina (Persero) yang didirikan bersama PT Perusahaan Gas Negara, Tbk yang bertugas mengoperasikan Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat di Perairan Teluk Jakarta dan Onshore Receiving Facilities Muara Karang, DKI Jakarta. Fasilitas ini menerima dan memproses LNG menjadi pasokan energi pembangkit listrik yang punya peran vital di Jakarta dan Jawa bagian barat.




