Gunung Bromo Bersalju, Ini Hal Penting Harus Diperhatikan Pengunjung agar tidak Mengalami Hipotermia
JAKARTA, iNews.id - Gunung Bromo mendadak diselimuti salju. Ini merupakan fenomena alam yang diakibatkan suhu dingin di musim kemarau yang bisa mencapai 0-5 derajat celcius Beberapa jenis vegetasi menjadi layu atau mati karena terpapar suhu ekstrem yang membekukan. Ini merupakan bagian dari siklus alam yang terjadi di dataran tinggi.
"Fenomena embun upas ini sebenarnya biasa terjadi di kawasan pegunungan ketika memasuki musim kemarau. Jadi memang setiap tahun selalu muncul embun upas ini di kawasan Bromo Tengger Semeru," ujar Pranata Humas Balai Besar (BB) TNBTS, Endrip Wahyutama.
Meskipun terlihat cantik, Endrip meminta pengunjung tidak menyentuh atau menginjak tanaman yang tertutup es. Sebab tanaman di Gunung Bromo merupakan bagian dari ekosistem alam yang tidak boleh diganggu.
Selain itu, dia mengingatkan wisatawan yang akan datang ke Gunung Bromo atau Gunung Semeru untuk mempersiapkan pakaian dan pembekalan. Sebab suhu udara saat memasuki musim kemarau ini akan sangat dingin.
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Bromo saat fenomena embun upas terjadi, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan demi keselamatan dan kenyamanan:
1. Persiapan Pakaian Ekstra Hangat
Suhu bisa sangat dingin, bahkan menusuk tulang. Kenakan pakaian berlapis-lapis, jaket tebal, syal, sarung tangan, kupluk, dan sepatu yang hangat. Lebih baik berlebihan daripada kedinginan!
2. Waspada Hipotermia
Paparan suhu ekstrem dapat menyebabkan hipotermia. Jika merasa pusing, mual, atau tubuh menggigil hebat, segera cari tempat berlindung dan hangatkan diri. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan membawa minuman hangat.
3. Hati-hati Permukaan Licin
Embun upas bisa membuat jalur pendakian atau permukaan jalan menjadi licin. Berjalanlah dengan hati-hati dan perhatikan pijakan Anda untuk menghindari tergelincir.
4. Jaga Kesehatan Tubuh
Pastikan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat. Jika memiliki riwayat penyakit yang sensitif terhadap suhu dingin (misalnya asma), konsultasikan dengan dokter atau siapkan obat-obatan pribadi.
Sebagai informasi, Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dalam satu kawasan di TNBTS. Pintu masuk yang favorit yakni melalui Jemplang, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kemudian Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke kawasan Gunung Semeru.
Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp21,15 miliar. Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri atas 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara






