Perolehan Devisa dari Pariwisata Diproyeksikan Tembus USD18,5 Miliar hingga Akhir 2025

Perolehan Devisa dari Pariwisata Diproyeksikan Tembus USD18,5 Miliar hingga Akhir 2025

Travel | idxchannel | Kamis, 18 Desember 2025 - 19:10
share

IDXChannel—Kementerian Pariwisata memproyeksikan perolehan devisa dari sektor pariwisata hingga akhir tahun mencapai USD18,5 miliar, setara Rp309,22 triliun. Hingga akhir kuartal III-2025, devisa pariwisata tercatat mencapai USD13,82 miliar. 

Perolehan tersebut tumbuh 9,42 persen. Kemenpar juga mencatat rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan adalah USD1.259 dolar, atau setara Rp21.043.870 per orang. 

Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama Januari-Oktober mencapai 12,76 juta kunjungan, meningkat 10,32 persen secara year to year. Jumlah kunjungah wisman diproyeksikan mencapai 15,31 juta sampai akhir tahun. 

Capaian pariwisata ini didukung oleh strategi pemasaran kolaboratif, termasuk partisipasi Kemenpar dalam 12 pameran pariwisata internasional seperti ITB Berlin, ATM Dubai, dan WTM London. 

Dari berbagai kegiatan promosi tersebut, potensi devisa yang berhasil dicatat mencapai Rp29,6 triliun. Sementara itu, pergerakan wisatawan nusantara juga menunjukkan tren positif. 

Sampai Oktober, ada 997,91 juta wisatawan domestik melakukan perjalanan wisata, naik 18,89 persen secara year to year. Pergerakan wisawatan ini didukung oleh promosi Bangga Beriwsata di Indonesia. 

Selain itu, didukung juga oleh penyelenggaraan 198 event nasional dan internasional yang mendatangkan lebih dari 12 juta pengunjung. Dari segi ketenagakerjaan, sektor pariwisata menyerap 25,91 juta tenaga kerja sepanjang tahun ini.   

Kemenpar pun mencatat realisasi investasi di sektor ini mencapai Rp53,92 triliun sampai dengan akhir kuartal III-2025. Selain itu, sepanjang 2025 pariwasata Indonesia meraih 153 penghargaan internasional. 

Penghargaan tersebut termasuk prestasi Michelin Keys untuk 33 hotel dan resor, pengakuan terhadap kuliner nasional, hingga desa wisata yang mendapat apresiasi dunia.

Untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan, pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 6 Tahun 2025 terkait standar usaha pariwisata dan perizinan berbasis risiko. 

Kemenpar juga mendorong pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan 3 Destinasi Regeneratif, termasuk percepatan penyusunan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional.

“Dengan fondasi yang kuat ini, kita menatap 2026 dengan keyakinan bahwa pariwisata Indonesia tidak hanya akan tumbuh, tetapi melompat lebih tinggi dan lebih bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (18/12/2025).

Sektor pariwisata Indonesia berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional sepanjang tahun 2025. Dengan berbagai tantangan global, pariwisata tetap menjadi salah satu penggerak utama ekonomi dengan sumbangan kuat terhadap produk domestik bruto (PDB) dan devisa negara.

Menteri Pariwisata Widiyanti juga mengatakan, capaian tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi unggulan yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

“Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Di tengah tantangan global, pariwisata mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan berperan kuat dalam mendorong pemberdayaan masyarakat menuju Indonesia sejahtera melalui pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” kata Widiyanti.

(Nadya Kurnia)

Topik Menarik