Festival Tabuik, Fadli Zon: Tabuik Bisa Diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO
PARIAMAN – Menteri Kebudayaan Fadli Zon secara resmi membuka puncak acara Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 yang digelar di Muaro Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Kehadiran Menbud Fadli Zon menandai komitmen pemerintah dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya.
Dalam kunjungan perdana menghadiri Festival Tabuik, Menbud Fadli Zon sampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025.
“Ini kali pertama saya sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia hadir di pesta tabuik Pariaman dan kebetulan menjadi menteri pertama yang hadiri tradisi ini,” tuturnya.
Kehadiran Menteri dalam pesta tabuik untuk pertama kalinya diamini oleh Wali Kota Pariaman Yota Balad.
“Ini merupakan kali pertama event tabuik dihadiri oleh Menteri, dari hati yang terdalam kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak dan jajaran dari Kementerian Kebudayaan,” ujar Wali Kota Pariaman Yota Balad.
Sejalan dengan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto, yang telah mendirikan Kementerian Kebudayaan secara terpisah dan independen, Kementerian Kebudayaan hadir untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia, salah satunya kekayaan budaya di Kota Pariaman melalui budaya hoyak tabuik.
“Budaya kita ini adalah budaya yang sangat kaya, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kita sekarang di Kota Pariaman menyaksikan budaya hoyak tabuik yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus tahun,” ucap Menbud Fadli di hadapan lebih dari 200.000 pengunjung yang hadir memenuhi Pantai Gandoriah.
Tahun ini Festival Tabuik mengusung tema "Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman". Tahapan tradisi tabuik yang sudah dimulai sejak Jumat, 27 Juni 2025 melalui prosesi maambiak tanah ini, diakhiri dengan acara puncak prosesi melarung dua tabuik ke laut di Muaro Pantai Gandoriah.
Prosesi pelarungan berlangsung meriah, disambut antusiasme luar biasa dari masyarakat yang memadati lokasi.
Festival Tabuik merupakan tradisi tahunan yang digelar dalam rangka memperingati hari wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, yaitu Husein bin Ali, yang jatuh pada 10 Muharram di Padang Karbala.
Dalam praktiknya, festival ini menampilkan replika burak (tabuik) yang dilarung melalui arak-arakan, diiringi musik tradisional, dan atraksi budaya yang menyatukan spiritualitas dan kreativitas masyarakat pesisir Pariaman.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat, juga perintah konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia, Menbud Fadli Zon sampaikan tabuik dapat diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
“Kita akan pelajari bagaimana budaya tabuik yang sudah ratusan tahun berjalan ini, bisa kita usulkan menjadi Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritage UNESCO,” kata Menbud Fadli.
Lebih lanjut, iamenegaskan peran budaya sebagai kekuatan bangsa, yang ia sebut sebagai soft power atau kekuatan lunak.
“Kita harapkan budaya tabuik ini nanti dikenal oleh masyarakat kita di luar Pariaman, di luar Sumatera Barat, dan di seluruh Indonesia. Dan tentu kita harapkan dikenal dunia, bahwa ada satu kegiatan budaya, festival budaya bernama Hoyak Tabuik di Kota Pariaman ini,” kata Menbud Fadli.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian Pemerintah Pusat yang telah memperhatikan budaya Pariaman.
“Setelah kita meresmikan museum di Kota Pariaman ini, akhirnya Kota Pariaman sekarang memiliki museum budaya dan akan kita kawal juga tabuik menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO,” ujarnya.
Ia berharap, acara budaya seperti ini dapat terus dilestarikan dan apa yang dilakukan Kota Pariaman dan Sumatera Barat dapat menjadi sebuah barometer budaya bagi daerah-daerah lainnya.
Puncak Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi, Bupati dan Wali Kota se-Sumatera Barat, Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga Rachmanda Primayudha, Direktur Film, Musik, dan Seni Kementerian Kebudayaan Syaifullah Agam, serta Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Kebudayaan Feri Arlius.
Selain itu, hadir pula Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat Nurmatias, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi, Ketua DPRD Kota Pariaman beserta wakil dan anggota, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sumatera Barat dan Kota Pariaman, Ketua LKAAM dan Bundo Kanduang Kota Pariaman, serta pejabat daerah, tokoh agama, dan komunitas seni.
Perhelatan Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 digelar dengan semarak sejak 27 Juni hingga 6 Juli 2025. Diawali dengan prosesi maambiak tanah, manabang batang pisang, maradai, turun panja, maatam, maarak jari-jari, maarak saroban, tabuik naiak pangkek, dan prosesi acara puncak melarung tabuik.
Sejak awal rangkaian berlangsung masyarakat membanjiri tiap-tiap rangkaian acara dengan antusias. Terlebih dengan hadirnya dua tabuik berukuran besar di acara puncak untuk bersama dilarung ke laut.
“Saya memuji dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan ini. Saya sangat senang sekali masyarakat menghargai budaya kita sendiri. Jangan sampai kita menghargai budaya orang lain, negara lain, tetapi kita tidak menghargai budaya kita sendiri,” tutur Menbud Fadli Zon.






