Bali Dianggap Overtourism, Menparekraf Sandiaga Uno Bilang Begini 

Bali Dianggap Overtourism, Menparekraf Sandiaga Uno Bilang Begini 

Travel | inews | Jum'at, 19 April 2024 - 13:58
share

JAKARTA, iNews.id - Bali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara. Namun, media luar justru menganggap Bali terlalu padat.

Wisatawan mancanegara melihat Bali sebagai tempat berlibur yang tenang dan kental dengan budaya. Namun, belakangan ini Bali mendadak padat pengunjung.

Banyak wisatawan luar yang beranggapan Bali overtourism dan bukan destinasi yang senyaman dulu. Menganggapi itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku bersyukur pesona Bali masih melekat di hati pengunjung.

Pertama Bali ini kembali menjadi destinasi yang paling diminati oleh para wisatawan dan ini harus kita syukuri, kata Sandiaga Uno dalam acara Halal Bihalal Kemenparekraf di Balairung Soesilo Soedarman, Jumat (19/4/2024).

Namun, Sandiaga menegaskan Pulau Bali sebenarnya belum masuk dalam kategori overtourism. Karena, para wisatawan lebih banyak berkumpul di kawasan Bali Selatan, khususnya Nusa Dua, Badung, dan Denpasar saja.

Karena sebetulnya kalau Bali sebagai pulau ini masih belum overtourism. Tapi kalau Bali Selatan, karena semua terpusat hanya di lokasi Nusa Dua dan Bali Selatan ini memang terlihat peningkatan beban yang signifikan, tuturnya.

Oleh karenanya, padatnya pengunjung yang hanya berpusat di Bali Selatan menjadi tantangan bagi Kemenparekraf agar wisatawan dapat terdistribusi dengan baik ke kota-kota atau destinasi lain di Bali.

Ke depannya kami harus pastikan kunjungan wisatawan ke Bali ini harus lebih terdistribusi ke Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur, sehingga bebannya gak hanya di Bali Selatan tutur Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan daerah Bali Barat, Bali Utara, dan Bali Timur memiliki keindahan dan pesonanya masing-masing yang tak kalah indahnya dengan Bali Selatan.

Bahkan dia melihat adanya peluang bagus di beberapa daerah tersebut. Oleh karena itu, Kemenparekraf akan terus berupaya meratakan penyebaran pengunjung yang datang ke Bali.

Saya melihat peluang itu ada, dengan pendekatan ecotourism, pariwisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Hanya di Badung dan Denpasar, ya ini PR besar untuk kami agar wilayah lainnya yang sangat indah bisa dikunjungi wisatawan, tuturnya.

Topik Menarik