5 Fakta Menarik Ketupat Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sebelum Agama Islam Masuk Indonesia!

5 Fakta Menarik Ketupat Lebaran, Ternyata Sudah Ada Sebelum Agama Islam Masuk Indonesia!

Travel | inews | Senin, 8 April 2024 - 11:32
share

JAKARTA, iNews.id - Lebaran identik dengan ketupat. Hidangan ini selalu tersaji ditemani dengan opor ayam dan juga rendang.

Tak hanya sekedar menjadi pendamping yang pas saat Lebaran, ternyata ketupat sangat melegenda di Indonesia. Sajian ini sudah ada sejak turun-temurun.

Nah, berikut lima fakta unik tentang ketupat yang mungkin selama ini belum Anda ketahui, dilansir dari laman Wonderful Indonesia.

1. Memiliki anyaman cukup rumit

Bungkus anyaman dari ketupat adalah hal lain yang membuat hidangan ini begitu melegenda. Menganyam potongan daun kelapa muda alias janur sebagai pembungkus ketupat bukanlah tugas yang mudah untuk dilakukan. Perlu ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi untuk membuatnya. Jalinan yang terbentuk dari anyaman ketupat juga dimaknai sebagai gambaran keragaman masyarakat Jawa yang harus diikat bersama untuk menjaga tali silaturahmi.

2. Berbagai macam ketupat nusantara

Sebagai negara yang kaya akan budaya, wajar saja hidangan ini memiliki beragam variasi. Tentunya hal tersebut juga berlaku untuk ketupat. Tak cuma sajian khas Lebaran saja yang beragam, setiap daerah di Tanah Air memiliki jenis ketupat yang berbeda-beda. Di Tegal, ada yang namanya ketupat glabed, ketupat blegong, juga ketupat bongko. Masyarakat Minang juga memiliki ketupat versi kecil yang dikenal dengan nama katupek katan kapau. Ada juga Kota Solo dengan ketupat cabuk rambaknya yang diiris tipis dan disiram campuran sambal wijen, kemiri, dan kelapa parut. Betawi pun punya ketupat bebanci, yaitu ketupat khas yang biasanya disajikan dengan gulai sapi penuh dengan rempah.

3. Diadopsi oleh Sunan Kalijaga sebagai lambang Idul Fitri

Ternyata, asal-usul ketupat sudah ada jauh sebelum kedatangan Islam ke Indonesia, lho! Zaman dulu, masyarakat Nusantara sering kali menggantung ketupat di tanduk kerbau untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka atas panen mereka. Kebiasaan ini kemudian mulai berubah secara simbolis pada abad ke-15 sampai 16 ketika Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan Walisongo, sedang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.

Sebagai cara untuk mengasimilasi budaya Islam dengan budaya lokal supaya lebih bisa diterima, Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai lambang Idul Fitri bersamaan saat beliau memperkenalkan istilah bada di Pulau Jawa. Bada tersebut terbagi menjadi dua, yaitu bada Lebaran dan bada Kupat. Bada Lebaran merupakan prosesi Salat idul Fitri yang dilanjutkan dengan tradisi saling mengunjungi tetangga dan keluarga untuk menjaga silaturahmi.

Sedangkan bada Kupat merupakan tradisi membuat ketupat dan membagikannya kepada tetangga dan keluarga seminggu setelah Idul Fitri. Hal tersebut terbukti berhasil, karena tak lama setelah itu, Islam mulai diterima oleh masyarakat Jawa.

4. Makna di balik Laku Papat

Sebagai lambang Idul Fitri, ketupat memiliki beberapa makna dan filosofi. Di luar cocoknya hidangan ini dimakan dengan berbagai hidangan lainnya, ketupat memiliki dua arti. Dua arti tersebut adalah ngaku lepat yang berarti mengakui kesalahan, serta laku papat yang menggambarkan empat sisi dari hidangan legendaris ini. Bahkan, setiap sisi ketupat juga memiliki nama dan arti sendiri, lho! Salah satu sisi ketupat ada yang bernama Lebaran. Nama yang dijadikan sebutan untuk Idul Fitri di Indonesia ini memiliki itu arti dibukakannya pintu ampunan bagi orang lain. Sisi kedua, yaitu Luberan, memiliki arti rezeki yang melimpah dan memberi sedekah kepada yang membutuhkan. Sisi ketiga, yaitu Leburan, berarti menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun. Terakhir, sisi keempat yang dinamakan Laburan, memiliki arti mensucikan diri atau kembali suci bagai bayi yang baru lahir.

5. Hidangan spesial saat Lebaran

Selain karena simbolis, salah satu faktor lain yang membuat ketupat digemari saat Lebaran adalah karena kecocokannya dihidangkan dengan berbagai makanan! Anda bisa mencampurnya ke dalam beraneka ragam hidangan, mulai dari yang basah sampai kering. Ketupat sering kali menemani hidangan lainnya yang kaya rasa, seperti opor ayam, sambal goreng, gulai, semur, kari ayam, soto, atau rendang yang cita rasanya sudah diakui di kancah internasional. Tekstur lembut dari ketupat memang cocok dipadukan dengan sensasi gurih dari hidangan-hidangan tersebut!

Topik Menarik