Moda Kereta Api Ringan Laris Manis Please Transjakarta Buka Rute Ke Stasiun LRT Dong

Transjakarta didorong menyediakan rute pengumpan ke Stasiun kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang moda transportasi tersebut.

LRT menjadi moda transportasi publik yang tinggi peminat sejak beroperasi awal September ini. Jumlah penumpangnya terus meningkat. Pada Minggu (3/9) jumlah penumpang sebanyak 54.117 orang, dengan stasiun terpadat di Stasiun Dukuh Atas.

Kepala Humas LRT Kuswardojo menyebut LRT telah mengangkut lebih dari 35 ribu penumpang per hari.

Okupansi penumpang pun meningkat setiap harinya dengan rata rata di atas 35.000 penumpang, katanya.

Sampai saat ini, ada 158 perjalanan LRT setiap hari. Kapasitas maksimal LRT per hari, bisa mengangkut 137 ribu penumpang.

Kami menargetkan paling tidak rata-rata 50.000 penumpang setiap harinya yang menggunakan LRT Jabodebek, katanya.

Gayung bersambut. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menambah fasilitas penunjang dan menerapkan kebijakan lain.

Anggota DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli mengusulkan, untuk memudahkan warga menuju ke stasiun LRT, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membuka rute Transjakarta dan Mikrotrans ke stasiun LRT Jabodebek.

Selain itu, Taufik meminta jalan pemberlakukan Ganjil-Genap diperluas. Terutama jalan di sepanjang lintasan LRT Jabodebek di wilayah Jakarta.

Saya kemarin di rapat sudah bicara ke Kepala Dinas Perhubungan bahwa perlu penyesuaian atau rekayasa lalu lintas setelah LRT Jabodebek beroperasi agar lebih optimal mengurangi kemacetan, kata Taufik, Kamis (21/9).

Diungkap Taufik, usulannya tersebut telah ditampung Dishub DKI. Dan mereka berjanji akan mengkaji usulan tersebut untuk melihat apakah kebijakan itu efektif atau tidak.

Diketahui, rute LRT Jabodebek di wilayah Jakarta melewati sejumlah stasiun. Yakni Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, dan Halim.

Sedangkan sistem Ganjil-Genap diberlakukan di 26 titik ruas jalan di Jakarta. Yakni, Jalan Pintu Besar, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Suryopranoto, Jalan Balikpapan, dan Jalan Kyai Caringin.

Kemudian, Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman, Jalan Gatot Subroto, Jalan MT Haryono, Jalan HR Rasuna Said, dan Jalan D.I Pandjaitan. Lalu, Jalan Jenderal A. Yani, Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya sisi Barat, Jalan Salemba Raya sisi Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro, Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen, dan Jalan Gunung Sahari.

Aturan pembatasan kendaraan roda empat berdasarkan nomor pelat ini berlaku Senin-Jumat, mulai pukul 06.00 WIB sampai 10.00 WIB. Lalu, pukul 16.00 WIB sampai 21.00 WIB.

Pemprov DKI Jakarta menegaskan, meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN), Pemprov akan tetap mengembangkan transportasi publik.

Tujuannya untuk melengkapi armada dan memperkuat layanan, kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono usai menjadi pembina upacara saat memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2023 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (18/9).

Buka Rute Baru

Untuk meningkatkan dan memperluas layanan, Transjakarta akan menambah rute baru di Jakarta Utara.

Kita terus melakukan kajian daerah mana yang masih belum terlayani angkutan publik. Saat ini yang jadi salah satu fokus adalah daerah Jakarta Utara, kata Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph.

Kenapa Jakarta Utara? Daud bilang, pihaknya menerima data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta. Dari data itu diketahui jika banyak orang dari Jakarta Pusat pindah ke Jakarta Utara sehingga perlu adanya antisipasi kepadatan penduduk.

Menurut dia, salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah Marunda. Karena di situ belum dibangun perumahan sehingga akses transportasi publik sulit. Meski begitu, Daud mengatakan akan berusaha membagi rata rute ke semua wilayah sesuai dengan kepadatan populasi penduduk.

Di daerah lain bukan berarti nggak ada penambahan. Tapi daerah yang saat ini masih kecil terjangkau angkutan umumnya di Utara, katanya.

Saat ini, ada sejumlah stasiun LRT Jabodetabek yang sudah terintegrasi dengan Transjakarta.

Di antaranya, Stasiun LRT Kampung Rambutan dengan Halte Kampung Rambutan, Stasiun LRT Taman Mini dengan Halte Garuda Taman Mini, Stasiun LRT Cawang terhubung dengan Halte BNN Cawang, Stasiun LRT Ciliwung dengan Halte Ciliwung, Stasiun LRT Cikoko dengan Halte Cikoko Cawang.

Kemudian, Stasiun LRT Pancoran dengan Halte Pancoran Barat, Stasiun LRT Kuningan dengan Halte Departemen Kesehatan, Stasiun LRT Rasuna Said dengan Halte GOR Soemantri, Stasiun LRT Setiabudi dengan Halte Setiabudi Utara, dan Stasiun LRT Dukuh Atas dengan Halte Dukuh Atas 2.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 23/9/2023 dengan judul Moda Kereta Api Ringan Laris Manis,Please, Transjakarta Buka Rute Ke Stasiun LRT Dong