Merinding, Ini Dia Satu-satunya Desa di Dunia yang Berada di Tengah Gunung Berapi
JAKARTA, iNews.id - Jepang merupakan salah satu negara yang berada di cincin api pasifik. Tidak heran jika banyak gunung api aktif yang ditemukan di negara ini.
Bahkan, di sini ada satu desa paling ekstrem. Desa tersebut berada di satu pulau, yang masyarakatnya hidup berdampingan dengan gunung berapi. Pulau tersebut bernama Aogashima atau Pulau Vulkanik.
Bisa dikatakan desa ini berada di tengah Gunung Berapi dan terisolasi. Penasaran seperti apa desa unik yang dikelilingi Gunung Berapi ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (13/4/2023).
Desa Unik di Pulau Aogashima
Desa yang berada di tengah Gunung Berapi ini bernama Pulau Aogashima. Pulau ini dikategorikan sebagai salah satu pulau paling ekstrem untuk ditinggali. Pulau Aogashima terletak di selatan Jepang yang jaraknya sekitar 358 km dari Tokyo, dan termasuk dari Kepulaun Izu.
Pulau Aogashima adalah pulau berpenghuni paling selatan dan terisolasi. Secara politik dan administratif pulau ini merupakan bagian dari Jepang. Namun, secara geografis, wilayah ini bukan bagian dari Kepulauan Jepang. Keunikan lain dari pulau ini adalah topografi yang dikelilingi dengan tebing yang tinggi dan terjal, serupa dengan mangkuk besar.
Terbentuk dari 4 Kaldera
Pulau Aogashima terbentuk dari empat kaldera atau lubang besar yang saling tumpang tindih. Topografi yang unik ini memiliki asal-usul tersendiri, yaitu pada tahun 1785, gunung ini mengalami letusan hebat dan membentuk kaldera.
Pernah Tidak Berpenghuni Selama 50 Tahun
Akibat letusan tersebut, Pulau Aogashima tidak berpenghuni selama 50 tahun. Aogashima bukanlah pulau dengan gunung berapi melainkan itu adalah gunung berapi. Meskipun lokasi dari pulau ini sangat terisolasi, saat ini Pulau Aogashima ditinggali oleh 206 penduduk. Letusan terakhir pulau ini terjadi pada 1785 dan menewaskan 140 orang. Meski demikian, situasi tersebut tidak membuat mereka takut untuk menjadikan pulau ini sebagai rumah.
Penduduk dari Pulau Aogashima, sebagian besar adalah orang Jepang. Bahkan pulau ini pernah disebutkan dalam catatan periode Edo yang disimpan di Hajijojima, yang mencatat aktivitas vulkanik pada tahun 1652 dan dari tahun 1670-1680. Saat ini pulau ini Aogashima diketahui hanya memiliki satu toko, satu kantor pos, dua bar, satu Sekolah Dasar, dan satu Sekolah Menengah. Sedangkan untuk akomodasi, di pulau ini terdapat beberapa penginapan kecil dan sederhana. Mayoritas masyarakat Aogashima adalah hidup sebagai seorang petani dan ada juga yang hidup sebagai pegawai pemerintahan.






