Menjelajahi Destinasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo, jadi Saksi Peradaban Manusia di Indonesia

Menjelajahi Destinasi Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo, jadi Saksi Peradaban Manusia di Indonesia

Travel | BuddyKu | Selasa, 7 Maret 2023 - 22:17
share

LAMPUNG, celebrities.id - Berlibur ke Lampung selain bisa menikmati satwa Gajah di Way Kambas, Celeb Hitz bisa juga menyambangi destinasi bersejarah yang ada di sana. Salah satunya, ada Taman Purbakala Pugung Raharjo.

Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan situs purbakala yang ditemukan di Lampung. Tempat ini menjadi saksi peradaban manusia di Indonesia, sehingga layak dan patut untuk dijaga kelestariannya.

Obyek Wisata Taman Purbakala Pugung Raharjo ini berada di Lampung Timur yang terletak di Desa Pugung Raharjo, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Lokasinya sudah bisa ditemukan di maps sehingga tidak perlu khawatir tersesat jika ingin menuju tempat ini.

Lantas bagaimana cara menuju Taman Purbakala Pugung Raharjo ini? Caranya, bisa memulai perjalanan dari Pasar Pugung Raharjo karena jaraknya hanya butuh 5 menit.

Sementara itu jika berangkat dari Kota Bandar Lampung, membutuhkan waktu sekitar 1 jam menggunakan kendaraan roda empat. Saat menuju Taman Purbakala Pugung Raharjo, Anda akan melewati Pasar Purwodadi Simpang, Tugu Perbatasan Lampung Timur-Lampung Selatan.

Dilansir dari beragam sumber, Selasa (7/3/2023) di kawasan ini jangan khawatir soal fasilita. Pasalnya, terdapat area parkir kendaraan roda dua, roda empat hingga bus juga cukup memadai.

Selain itu musala, toilet, hingga penginapan juga ada di sekitar Taman Purbakala Pugung Raharjo. Bahkan, soal penginapan pun tak perlu khawatir. Di mana, banyak terdapat tempat penginapan di sana.

Daya Tarik dari objek wisata Taman Purbakala ini yaitu, sejarah dari adanya situs tersebut. Celeb Hitz bisa mempelajari sekaligus menambah wawasan luas tentang adanya sejarah dari penemuan berharga tersebut.

Apabila dilihat dari hasil penemuannya yang berada dalam satu area situs tersebut, dari zaman prasejarah, klasik (Hindu-Budha), hingga kurun Islam, ini jarang terjadi di daerah lain di Indonesia.

Situs ini terbuat dari keramik atau bebatuan yang tak biasa. Terdapat sebaran keramik yang ditemukan di situs Pugungraharjo cukup luas, di mana benda tersebut umumnya mulai dari abad ke-8, hingga abad ke-17 Masehi.

Keramik asing yang ditemukan di situs di area bersejarah ini, berasal dari Dinasti Tang, Cing, Sung, dan Ming. Bukti ini menunjukkan, bahwa perdagangan atau pelayaran di abad 10 hingga abad 16 Masehi di kawasan Way Sekampung sangat ramai.

Tak hanya itu saja, melalui Way Sekampung inilah diduga sebagai jalur masuknya Islam ke Lampung Tengah. Mengingat ditemukannya medallion Sam Pho Khong di daerah ini.

Maka Taman Purbakala ini sangat cocok sebagai destinasi wisata edukasi, khususnya untuk ana-anak yang sangat membutuhkan pengetahuan sejarah lebih luas. Hal ini pun akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang, serta melatih kemampuan otaknya.

Selain melihat keberadaan sejarah, di sini juga memiliki spot foto yang ciamik. sehingga bisa menjadikan kenangan usai berlibur ke Lampung. Pemandangan di sekitar Taman Purbakala Pugung Raharjo juga mempesona. Dikelilingi pepohonan hijau yang bisa memanjakan mata, udaranya sejuk, bisa untuk healing lho.

Situs Pugungraharjo ditemukan pada 1957 oleh penduduk setempat. Terdiri atas warga transmigran saat melakukan penebangan hutan. Beberapa penebang, yakni Barno Raharjo, Sardi, Karjo dan Sawal melaporkan hasil penemuan tersebut kepada Dinas Purbakala. Salah satu dari temuan awal tersebut terlihat arca yang dikenal sebagai arca, di mana cirinya masa klasik dan berlanggam Budhis.

Sebelumnya terungkap adanya megalitik di Sumatera telah banyak dilakukan para pakar jauh sebelum Indonesia merdeka. Di antaranya Tombrink, Steinmetz, Ullman, Schnitger, Van der Hoop dan Funke. Akan tetapi Pugungraharjo yang ditemukan oleh para transmigran itu, tidak dikenal oleh para peneliti tersebut.

Pada 1968 dilakukanlah penelitian awal oleh Lembaga Purbakala yang dipimpin oleh Drs. Buchori. Pada tahun 1973, Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, yang mana bekerjasama dengan Pennsylvania Museum University.

Saat itu melakukan pencatatan dan pendokumentasian kepurbakalaan Pugung Raharjo, hasilnya dituangkan ke dalam Laporan Penelitian Sumatera. Kemudian penelitian tersebut terus berlanjut, hingga pada 1980 dilakukan ekskavasi, yang menghasilkan kesimpulan bahwa kompleks megalitik Pugung Raharjo memiliki luas sekitar 25 ha.

Pada tahun 1977/1978 hingga tahun 1983/1984 dilakukan pemugaran di situs Pugungraharjo oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala, melalui Proyek Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Lampung.

Topik Menarik