Perjalanan PO Kurnia, Sempat Babak Belur saat Konflik Aceh hingga Tsunami
JAKARTA, iNews.id - Perjalanan perusahaan otobus (PO) Kurnia Anugerah Pusaka di awal tahun 2000-an terbilang cukup berat. Hal ini seperti diungkap oleh salah satu pendiri perusahaan, Husni Usman.
Dalam tayangan YouTube PerpalZ, Husni Usman mengatakan perusahaannya sempat babak belur diterpa banyak masalah. Salah satu yang paling berat adalah saat terjadi konflik Aceh.
PO Kurnia didirikan di Pidie, Aceh pada tahun 1974. Sejak didirikan perkembangannya bagus, namun ada beberapa masalah seiring berjalannya, yang terberat konflik Aceh, kata Husni Usman mengisahkan.
Menurutnya, pada masa-masa sulit itu, PO Kurnia Anugerah Pusaka sempat berhenti beroperasi selama satu bulan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh bagi keuangan perusahaan.
Dia juga mengatakan, saat konflik operasional armada bus sangat mencekam. Pasalnya dia tidak pernah tahu persis siapa penumpang yang menaiki bus dari perusahaan yang didirikannya.
Kita tidak tahu mana teman mana lawan. Pernah juga kejadian saat saya pergi dari Banda Aceh menggunakan mobil pribadi bersama teman, di perjalanan ada bus yang terbakar, konflik itu sangat berat, kisahnya.
Rintangan bagi bisnis Kurnia Anugerah Pusaka bukan hanya saat konflik Aceh saja. Ada juga perkara lain yang tak kalah serius membuat bisnis goyah yakni tsunami yang melanda aceh pada tahun 2004 silam.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (16/7/2022), perusahaan otobus yang kerap menggunakan spesifikasi besar pada armadanya itu mengalami kerugian yang luar biasa.
Sebanyak kurang lebih 50 bus yang berada di pool Banda Aceh terkena dampaknya. Namun seiring berjalannya waktu, semuanya dapat kembali berjalan normal. Bahakan bisnis bus semakin membaik karena banyak orang yang berkunjung ke Aceh.
Hingga kini PO Kurnia Anugerah Pusaka masih terus beroperasi. Perusahaan dengan armada pertama Chevrolet C50 itu melayani perjalanan di dalam Pulau Sumatera, seperti dari Aceh-Medan atau Medan-Padang.







