Warga Solo Tiba-tiba Berebut 1.000 Nasi Liwet, Buat Apa?

Sebanyak 1.000 pincuk (porsi) nasi liwet dibagikan kepada masyarakatdi halaman Balaikota Solo, Jawa Tengah, Minggu, 19 Juni 2022. Dalam waktu 20 menit, 1.000 nasi liwet ludes dibagikan masyarakat.

Pembagian nasi liwet tersebut digelar oleh Forum Budaya Mataram (FBM). Tujuannya untuk mengukuhkan nasi liwet sebagai ikon Kota Solo.

Selain dihadiri para pengurus dan anggota FBM, acara ini juga dihadiri sejumlah pejabat pemerintah Kota Solo , anggota DPRD, kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tokoh masyarakat, perwakilan ormas dan sejumlah undangan lainnya.

Nasi liwet merupakan kuliner khas Kota Solo dengan sajiannya sederhana berupa nasi, sayur jipang, santan, dan suwiran atau potongan daging ayam kecil-kecil dan telur.

Selain mengukuhkan nasi liwet sebagai ikon Kota Solo, Forum Budaya Mataram juga mendorong Pemerintah Kota Solo, pemerintah pusat untuk mendaftarkan nasi liwet ke Unesco sebagai warisan dunia, seperti halnya batik dan wayang.

Di Solo ada ribuan penjual nasi liwet. Uniknya nasi liwet itu kuliner 24 jam lagi pula mudah dicari. Wisatawan yang datang ke Solo, banyak yang mencari nasi liwet, jelas Kusumo Putro, Ketua Umum Forum Budaya Mataram.

Dalam sejarahnya, nasi liwet sudah ada sejak zaman Mataram kuno. Di masa itu, nasi liwet adalah makanan favorit yang disantap para kerabat keraton mempunyai makna, yaitu nasi putih melambangkan kesucian hati, telur melambangkan sumber kehidupan, daging ayam yang disuwir melambangkan semangat berbagi kepada orang lain.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini