Roy Suryo Klaim Dikriminalisasi, Sebut Dian Sandi Seharusnya Dijerat UU ITE
JAKARTA, iNews.id - Pakar telematika, Roy Suryo mengklaim dirinya dikriminalisasi terkait kasus fitnah ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, dia bukan orang yang pertama kali memposting ijazah tersebut.
Hal itu disampaikan Roy Suryo dalam program Interupsi bertajuk 'Roy Suryo Cs Melawan, Tolak Damai dengan Jokowi' disiarkan di iNews, Kamis (27/11/2025).
Awalnya, Roy Suryo menjelaskan, pihaknya belum pernah menganalisis keaslian ijazah Jokowi, meskipun sudah ramai dibahas sejak 2013.
Dirinya bersama Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa baru mulai menganalisis ijazah tersebut pada 1 April 2025 setelah Politisi PSI, Dian Sandi Utama yang memposting di media sosial.
"Kita belum pernah mengeluarkan analisis apa pun ya, sebelum tanggal 1 April, orang namanya Dian Sandi itu kemudian memposting pertama kalinya gambar (ijazah Jokowi) yang berwarna. Itu yang kemudian membuat Dr Rismon Sianipar, saya, dr Tifa kemudian bisa menganalisis," kata Roy.
Dia pun menyebut jika Dian Sandi lah yang membuat semua orang dapat mengakses ijazah Jokowi. Roy berpendapat, seharusnya politisi PSI itu dijerat Pasal 32 dan 35 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Itu juga termasuk orang yang kemudian membuat dapat diakses, kemudian diposting tanpa izin, kemudian dia izin baru besoknya, itu lah seharusnya pasal-pasal di 32 dan 35 Undang-Undang ITE harusnya dikenakan ke Dian Sandi," ucap Roy.
"Ini memang banyak banget kriminalisasi dan politisasi," tuturnya.










