Dualisme Berakhir, Gus Yahya dan Gus Ipul Kembali Pimpin PBNU
SURABAYA, iNews.id– Dualisme kepemimpinan di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kini telah berakhir. Melalui pertemuan tertutup di kediaman Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, di Surabaya pada Minggu (28/12/2025), ditegaskan bahwa status struktural PBNU kembali ke formasi semula dan tidak ada perubahan kepemimpinan.
Pertemuan yang berlangsung selama empat jam di Pondok Pesantren Miftachussunnah ini memastikan bahwa dualisme atau perpecahan struktural yang sempat menjadi isu hangat kini telah berakhir lewat jalur islah.
Poin paling krusial dalam silaturahmi ini adalah pengakuan kembali terhadap legitimasi kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Forum tersebut menetapkan bahwa jajaran tanfidziyah tetap berada di bawah komando mereka.
Status Struktural Pasca-Islah
Ketua Umum PBNU tetap dijabat secara sah oleh KH Yahya Cholil Staquf. Posisi Sekretaris Jenderal PBNU juga tetap dijabat secara sah oleh Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Penegasan ini sekaligus menggugurkan wacana perubahan struktur yang sempat muncul akibat dinamika konflik internal beberapa waktu lalu. PBNU menyatakan telah kembali dalam "satu barisan" yang utuh di bawah bimbingan Rais Aam.
Kepastian status struktural ini bukan sekadar pernyataan lisan, melainkan diperkuat secara organisatoris. Hal tersebut tertuang dalam surat undangan silaturahmi bernomor 4962/PB.01/A.I.01.08/99/12/2025.
Surat resmi yang menandai kembalinya keharmonisan struktural ini ditandatangani oleh empat unsur pimpinan kunci, yaitu KH Muhibbul Aman Aly (Rais Syuriyah), Ahmad Nadhif (Katib), KH Yahya Cholil Staquf (Ketua Umum), H. Faisal Saimima (Wakil Sekretaris Jenderal).
Gus Ipul menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan momentum penting untuk mengukuhkan kembali kebersamaan jajaran struktural PBNU.
Setelah kesepakatan islah di Lirboyo pada Kamis lalu, pertemuan dengan Rais Aam di Surabaya menjadi "ketok palu" bahwa seluruh persoalan internal telah dianggap selesai.
Dengan formasi struktural yang kini kembali stabil, PBNU dipastikan akan melanjutkan roda organisasi secara normal tanpa ada lagi keraguan mengenai legalitas kepemimpinan di tingkat pusat.









