Unjuk Rasa Gen Z di Nepal Tewaskan 19 Orang, Ini Tuntutan Demonstran

Unjuk Rasa Gen Z di Nepal Tewaskan 19 Orang, Ini Tuntutan Demonstran

Terkini | inews | Selasa, 9 September 2025 - 10:32
share

KATHMANDU, iNews.id - Nepal dilanda gelombang demonstrasi besar-besaran dari kalangan Gen Z yang berujung tragedi. Sedikitnya 19 orang tewas ditembak aparat keamanan saat demonstrasi berlangsung di luar gedung parlemen Kathmandu dan Kota Itahari, Senin (8/9/2025). Aksi ini juga menyebabkan lebih dari 400 orang lainnya luka-luka.

Demonstrasi berlangsung di berbagai kota, menjadi salah satu aksi protes terbesar generasi muda dalam sejarah Nepal. Tuntutan utama mereka menyasar pada isu ekonomi, pemberantasan korupsi, hingga kebebasan berekspresi di media sosial.

Tuntutan Para Demonstran

1. Perbaikan Ekonomi Nasional

Anak muda Nepal menilai pemerintah gagal menyediakan lapangan kerja, sehingga banyak generasi muda terpaksa mencari penghidupan di luar negeri. Mereka menuntut kebijakan ekonomi baru yang berpihak pada generasi muda.

2. Pemberantasan Korupsi

Korupsi yang merajalela di pemerintahan menjadi isu utama. Seorang demonstran kepada Reuters menegaskan, “Semua warga Nepal muak dengan korupsi. Semua anak muda pergi ke luar negeri. Jadi, kami ingin melindungi orang muda dan memperbaiki perekonomian negara.”

3. Kebebasan Media Sosial

Pemerintah Nepal memblokir sejumlah platform media sosial seperti X, YouTube, Instagram, Facebook, hingga WhatsApp karena alasan administratif. Langkah ini memicu kemarahan generasi muda yang melihatnya sebagai upaya membungkam kritik.

Situasi memanas setelah ribuan demonstran menerobos gedung parlemen. Aparat dikerahkan dengan water cannon, gas air mata, dan peluru tajam. Amnesty International menyebut penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa sebagai pelanggaran serius hukum internasional.

Respon Pemerintah dan Tekanan Internasional

Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli menyampaikan kesedihan atas insiden tersebut dan berjanji tidak menutup diri terhadap aspirasi Gen Z. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mengundurkan diri dengan alasan moral atas jatuhnya korban jiwa.

Kantor HAM PBB juga mendesak investigasi independen terkait dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan.

Pasca-bentrokan, otoritas di Kathmandu memberlakukan jam malam di sejumlah distrik untuk mencegah kerusuhan meluas. Namun, situasi masih tegang karena para demonstran bersumpah akan terus menekan pemerintah hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Topik Menarik