Ukraina Dapat Jaminan Keamanan dari AS, NATO: Biar Putin Tak Serang Lagi
WASHINGTON, iNews.id - Ukraina akhirnya memperoleh kepastian jaminan keamanan dari Amerika Serikat (AS) pasca-gencatan senjata dengan Rusia.
Keputusan bersejarah itu lahir setelah pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025). Hadir dalam forum tersebut Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, para pemimpin Eropa, serta perwakilan NATO dan Uni Eropa.
Sekjen NATO Mark Rutte menilai jaminan keamanan dari AS bukan sekadar simbol, melainkan langkah strategis untuk mencegah agresi Rusia kembali terulang.
“Penting untuk memastikan jaminan keamanan ini agar Vladimir Putin tidak mencoba lagi menginvasi wilayah Ukraina,” kata Rutte, usai pertemuan di Gedung Putih, dikutip Selasa (19/7/2025).
Meski begitu, bentuk dukungan konkret AS masih dalam tahap pembahasan. Pengiriman pasukan militer ke Ukraina belum menjadi bagian dari kesepakatan awal. Namun bagi Zelensky, komitmen politik yang sudah diumumkan cukup untuk memberikan rasa lega dan optimisme baru bagi rakyatnya.
Gagal Kalahkan Mali U-22, Indra Sjafri Akui Belum Puas dengan Performa Timnas Indonesia U-22
“Komitmen ini membuat kami lebih percaya diri menghadapi masa depan,” kata Zelensky.
Dia menyambut langkah ini dengan penuh optimisme, menyebut jaminan tersebut akan diformalkan dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari mendatang.
“Jaminan keamanan akan diformalkan dalam sepekan atau 10 hari ke depan. Itu memberi kejelasan bagi kami, Ukraina bisa hidup lebih aman,” ujarnya.
