Mengapa Ukraina Pilih Rudal Patriot AS Cegat Rudal Ganas Rusia?
WASHINGTON, iNews.id - Ukraina sejak lama mendesak negara sekutu-sekutu Barat mengirim rudal sistem pertahanan Patriot untuk menangkis serangan udara Rusia. Militer Rusia meningkatkan serangan, termasuk ke jantung Ibu Kota Kiev, menggunakan drone dan rudal.
Sistem pertahanan telah terbukti keefektivitasannya mencegat rudal-rudal hingga jet tempur Rusia dan sepadan. Namun untuk sekadar mencegat drone kamikaze yang harganya tak seberapa, harga Patriot tak sebanding.
Meski demikian para pejabat Ukraina ngotot untuk menggunakan sistem ini untuk mencegah serangan dari jenis senjata apa pun. Ukraina kewalahan mempertahankan wilayahnya, terutama infrastruktur penting seperti fasilitas energi, dari
serangan jarak jauh Rusia yang semakin meningkat.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengatakan memasok lebih banyak sistem Patriot ke Ukraina hanya menunda peluang perdamaian.
Pejabat Rusia lainnya menegaskan, Patriot merupakan bentuk eskalasi langsung antara NATO dengan Rusia.
Sebenarnya Ukraina sudah menggunakan sistem pertahanan udara ini sebelum Trump mengumumkannya. Presiden AS sebelumnya Joe Biden lebih dulu mengirim Patriot, namun Trump yang baru menjabat pada Januari lalu sempat menghentikannya.
Patriot sebenarnya tidak dirancang untuk mencegat rudal hipersonik Rusia. Setidaknya Raytheon belum mengonfirmasi apakah rudal tersebut mampu melakukannya. Namun pada Mei 2023, AS mengklaim Ukraina menggunakannya untuk menembak jatuh rudal hipersnik Kinzhal Rusia.
Raytheon, dalam keterangan di situs web resmi, mengklaim sejak Januari 2015, Patriot telah mencegat lebih dari 150 rudal balistik dalam berbagai operasi tempur.










