Sebelum Gencatan Senjata, Iran Tembakkan Belasan Rudal ke Israel hingga Tewaskan Warga
TEHERAN - Iran melancarkan serangan rudal ke wilayah Israel sebelum gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berlaku pukul 04.00 GMT pada Selasa (24/6/2025). Serangan itu menyasar Tel Aviv dan Haifa hingga mengakibatkan korban jiwa.
1. Iran Serang Israel
Korps Garda Revolusi Iran menyatakan, total 11 rudal balasan ditembakkan dalam lima salvo ke Israel beberapa jam menjelang gencatan senjata.
Menurut layanan medis darurat Israel (MDA), empat orang tewas dan dua orang luka sedang akibat rudal Iran yang menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di kota Beersheba di selatan, melansir Anadoulu. MDA melaporkan, 20 orang terluka dengan luka ringan.
“Bangunan itu berada di daerah yang sangat padat penduduknya, dan ada banyak kerusakan, sebagian besar bangunan runtuh. Ada orang-orang yang terjebak,” kata Wakil Wali Kota Beersheba, seperti dikutip oleh Radio Angkatan Darat Israel.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di Tel Aviv dan Israel tengah, kata media Israel.
Rudal Iran menargetkan kota Haifa di utara dan Pangkalan Udara Ramat David di utara, kata Press TV.
Wilayah udara Israel telah dibuka kembali setelah ditutup sementara karena rudal Iran. Demikian pernyataan lembaga penyiaran publik Israel KAN pada Selasa.
2. Israel Serang Iran
Rudal Iran datang sebagai respons atas serangan Israel semalam. Militer Israel menargetkan lokasi militer dan komandan Iran di Teheran. Serangan itu menewaskan seorang ilmuwan nuklir, Mohammad Reza Siddiqi, menurut TV pemerintah Iran.
Seyyed Mostafa Sadati Armaki, ilmuwan nuklir lain dari Kashan, Iran tengah, tewas bersama seluruh keluarganya akibat serangan Israel pada Senin, menurut Press TV.
Sedikitnya sembilan orang tewas dan 33 orang terluka di provinsi barat Gilan akibat serangan Israel terbaru, demikian laporan kantor berita semi-resmi Tasnim.
Empat bangunan tempat tinggal hancur total, dan sejumlah besar rumah juga rusak, imbuh kantor berita tersebut.
Juru Bicara tentara Israel Avichay Adraee mengatakan, pesawat tempur Israel melancarkan serangan di wilayah barat Iran. Ia mengklaim telah menghancurkan tempat penyimpanan rudal dan platform peluncur yang siap diluncurkan sebagai bagian dari salvo rudal terakhir ke Israel.
Media Iran mengatakan gencatan senjata mulai berlaku setelah "serangan terakhir" rudal.
Sementara itu, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas Iran mengenai gencatan senjata.
Pemerintah Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa, mereka telah menyetujui usulan gencatan senjata dari Presiden AS Donald Trump dengan Iran. Israel mengklaim telah "menghilangkan ancaman eksistensial ganda di bidang nuklir dan rudal balistik."
"Selain itu, IDF (tentara Israel) berhasil menguasai udara sepenuhnya di langit Teheran, merusak parah petinggi militer, dan menghancurkan puluhan target pemerintah pusat Iran," kata pernyataan itu.
Gencatan senjata awalnya diumumkan oleh Trump, yang mengatakan bahwa gencatan senjata akan melibatkan penghentian operasi secara bertahap, dengan Iran memulai gencatan senjata terlebih dahulu dan Israel menyusul 12 jam kemudian. Pengakhiran penuh permusuhan kemudian akan diumumkan pada jam ke-24.
Qatar dilaporkan oleh media Israel telah memediasi perjanjian tersebut.
Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik militer AS di Qatar pada hari Senin. Ini menandai peningkatan ketegangan yang dramatis menyusul serangan AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran pada hari Minggu.
Serangan AS tersebut merupakan eskalasi terbaru dalam serangan militer Israel yang didukung AS terhadap Iran sejak 13 Juni. Hal ini mendorong Teheran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.