Kondisi Miris Pengungsi Kebakaran Penjaringan, Hanya Punya 1 Baju
JAKARTA, iNews.id - Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Muara Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (6/6/2025) siang kemarin. Warga yang rumahnya hangus terbakar terpaksa mengungsi karena tak memiliki tempat tinggal.
Salah satu pengungsi, Santi mengaku tak bisa menyelamatkan barang berharganya saat kebakaran. Dia hanya mengevakuasi dirinya dan bayinya.
Santi bahkan hanya punya satu baju yakni yang sedang dipakainya.
"Sekarang ya semua pada mengungsi, nggak ada yang punya tempat tinggal, dan ini baju cuma yang dipakai doang, sisanya kebakar," ujar Santi di tenda pengungsian, Sabtu (7/6/2025).
Meski tak pernah kekurangan makanan selama di tenda pengungsian, Santi mengaku yang dibutuhkan saat ini ialah susu serta pampers untuk bayinya.
"Kalau saat ini sih paling seperti saya atau yang lainnya butuh baju, susu dan pampers. Karena memang itu kebutuhan yang paling penting," ujarnya.
Warga lain, Samsuddin, juga tidak sempat mengevakuasi sejumlah barang berharganya. Dia hanya berhasil membawa beberapa dokumen penting.
"Sudah nggak keburu, TV, pakaian, kulkas yang baru ludes. Surat-surat kayak KK, KTP yang kebawa, barang anak sekolah," ujarnya.
Rumah tinggalnya pun hangus terbakar karena dibangun dari kayu lapis alias tripleks.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji mencatat, 500 rumah hangus terbakar akibat musibah itu.
Meski tak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini membuat sekitar 2.000 orang mengungsi. Kini ribuan jiwa tersebut ditampung di tenda pengungsian yang didirikan di lahan milik PT DHI.
"Jumlah pengungsi sementara tercatat sebanyak kurang lebih 400 kepala keluarga atau sekitar 2.000 jiwa," kata Isnawa.










