PBB Sebut Bantuan Mulai Masuk ke Gaza, tapi Belum Didistribusikan
GAZA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, bantuan yang mulai masuk ke jalur Gaza belum didistribusikan. Israel sudah mulai mengizinkan bantuan masuk ke Gaza pada Selasa (20/5/2025).
Pejabat Israel mengatakan 93 truk memasuki Gaza pada hari Selasa, membawa bantuan termasuk tepung, makanan bayi, peralatan medis, dan obat-obatan farmasi.
1. Bantuan Belum Didistribusikan
Namun, PBB mengatakan, meskipun truk-truk mencapai sisi Palestina dari penyeberangan Kerem Shalom, belum ada bantuan yang didistribusikan sejauh ini.
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan, sebuah tim "menunggu beberapa jam" agar Israel mengizinkan mereka memasuki area tersebut.
"Sayangnya, mereka tidak dapat membawa pasokan tersebut ke gudang kami," katanya melansir BBC, Rabu (21/5/2025).
Dujarric mengatakan operasi bantuan tersebut dibuat "rumit" karena Israel meminta PBB untuk "membongkar pasokan di sisi Palestina dari penyeberangan Kerem Shalom.
115 Kasus Temperan Sepanjang 2025! Simak Pesan Tegas KAI Daop 1 Buat Warga yang Masih Bandel!
"Memuatnya kembali secara terpisah setelah mereka mengamankan akses tim kami dari dalam Jalur Gaza," ucapnya.
Ia menambahkan kedatangan pasokan tersebut merupakan perkembangan yang positif. "Setetes air di lautan dari apa yang dibutuhkan," katanya mengagambarkan bantuan tersebut.
Badan-badan PBB memperkirakan 600 truk per hari diperlukan untuk mulai menangani krisis kemanusiaan kronis di Gaza.
2. Nyawa 14 Ribu Bayi Terancam
Sementara itu, Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, mengatakan 14 ribu bayi di Gaza dapat meninggal jika bantuan kemanusiaan tak kunjung mereka dapatkan dalam 48 jam.
"Ada 14.000 bayi yang akan meninggal dalam 48 jam ke depan kecuali kami dapat menjangkau mereka," ucapnya.
"Ini bukan makanan yang akan dicuri Hamas," ujar Fletcher kepada BBC Radio 4.
"Kami menanggung risiko penjarahan. Kami menanggung risiko diserang sebagai bagian dari serangan militer Israel. Kami menanggung segala macam risiko saat mencoba mengirimkan makanan bayi itu kepada para ibu yang tidak dapat memberi makan anak-anak mereka saat ini karena mereka kekurangan gizi," ucapnya.
Minggu lalu, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan 57 anak telah meninggal karena dampak malnutrisi selama 11 minggu terakhir.
Setidaknya 53.475 orang telah tewas di Gaza sejak saat itu, termasuk 3.340 sejak serangan Israel dilanjutkan. Jumlah itu menurut Kementerian Kesehatan Gaza.