Begini Imbauan Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Jelang Gelombang II Jamaah Haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz

Begini Imbauan Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Jelang Gelombang II Jamaah Haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz

Terkini | okezone | Sabtu, 17 Mei 2025 - 01:41
share

JEDDAH – Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Basir, telah menyiapkan segala sesuatunya menyambut kedatangan gelombang II jamaah haji Indonesia. Sesuai jadwal, gelombang II jamaah haji Indonesia berlangsung pada 17-31 Mei 2025 di Bandara King Abdulaziz International Airport, Jeddah, Arab Saudi.

Jelang kedatangan kloter pertama gelombang II jamaah haji Indonesia pada Sabtu (17/5/2025) pukul 05.20 Waktu Arab Saudi atau 09.20 WIB, PPIH Arab Saudi Daker Bandara mengadakan pertemuan dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Pertemuan ini penting demi mempermudah jalur kedatangan jamaah haji asal Tanah Air.

Abdul Basir mengimbau jamaah menggunakan ihram dari embarkasi. (Foto: Ramdani Bur/Okezone)

1. Imbauan kepada Jamaah Gelombang II

Abdul Basir mengimbau jamaah haji gelombang II sudah menggunakan ihram sejak embarkasi. Hal itu dimaksudkan agar jamaah cepat sampai kota tujuan setibanya di Arab Saudi.

“Kami meminta jamaah untuk sudah berihram dari Tanah Air. Kami tekankan kepada seluruh PPIH embarkasi agar menyampaikan kepada jamaah haji untuk berihram sejak dari Indonesia,” kata Abdul Basir kepada tim Media Center Haji 2025 yang di dalamnya terdapat Okezone, Jumat 16 Mei 2025.

“Kenapa mereka harus berihram dari Indonesia? Karena seluruh layanan yang ada di bandara Arab Saudi saat ini menggunakan layanan yang harus cepat sampai ke kota tujuan. Kalau di Jeddah, harus segera sampai ke Makkah meskipun bukan melalui jalur Fast Track. Karena itu, sudah tidak ada lagi waktu yang tersedia bagi jamaah untuk berihram di Bandara Jeddah seperti zaman dulu,” lanjut Abdul Basir.

2. Jamaah Diberikan Tanda Berdasarkan Syarikah

Demi meminimalisir kebingungan, Abdul Basir meminta PPIH embarkasi untuk memberi tanda khusus kepada jamaah yang bergabung dalam kelompok syarikah besar.

“Karena layanan kita seluruhnya sudah berbasis syarikah dan ada beberapa kloter yang syarikahnya campuran. Kami juga meminta kepada PPIH embarkasi untuk memberikan tanda khusus kepada jamaah-jamaah yang bergabung dalam kelompok syarikah yang besar,” tegas Abdul Basir.

 

“Supaya kami lebih mudah memisahkan mereka ketika kita mengidentifikasi tanda-tanda yang ada di pakaian maupun di tangan mereka. Termasuk penandaan warna menggunakan kita juga diberikan kepada koper-koper jamaah. Supaya petugas kita yang ada di Daker Makkah lebih gampang untuk memisahkan koper-koper jamaah. Ini juga membutuhkan komitmen dan konsistensi dari PPIH embarkasi untuk bisa sosialisasikan kepada para jamaah haji,” tegasnya.

3. Ada Layanan Kesehatan di Bandara Jeddah

Jamaah haji Indonesia mulai berdatangan di Arab Saudi. (Foto: Ramdani Bur/Okezone)

Nantinya PPIH Arab Saudi memiliki ruang khusus untuk layanan kesehatan darurat di Bandara Jeddah. Hal itulah yang tidak dimiliki Bandara Madinah.

“Kami di Bandara Jeddah bisa membuka layanan kesehatan. Tidak seperti di Bandara Madinah yang tidak memiliki ruangan khusus untuk memberikan perawatan darurat. Kalau di Bandara Jeddah, kami memiliki posko yang berdekatan dengan kantor Daker Bandara. Saya kira begitu beberapa hal yang perlu disampaikan,” tutup Abdul Basir.

Topik Menarik