Diam-Diam Hamas Berunding dengan AS Tanpa Israel, Siap Bebaskan Sandera 

Diam-Diam Hamas Berunding dengan AS Tanpa Israel, Siap Bebaskan Sandera 

Terkini | inews | Senin, 12 Mei 2025 - 07:16
share

GAZA, iNews.id - Hamas pada Minggu (11/5/2025) malam mengumumkan akan membebaskan sandera Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataannya, Hamas menjelaskan pembebasan Alexander merupakan upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza. 

Seorang warga AS-Israel, Edan Alexander, diyakini sebagai satu-satunya sandera AS yang masih hidup di Gaza. 

Keputusan itu juga diambil setelah delegasi Hamas dan AS bertemu di Qatar beberapa hari terakhir, tanpa melibatkan pihak Israel. Ini merupakan perundingan kedua Hamas dan AS dan membuahkan hasil positif.

Qatar dan Mesir, selaku dua negara mediator kesepakatan damai Hamas-Israel, menyambut baik pengumuman Hamas untuk membebaskan Alexander.

"(Qatar dan Mesir menyambut baik) Persetujuan dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas untuk membebaskan sandera Israel-AS Idan Alexander yang ditahan oleh kelompok tersebut," bunyi pernyataan bersama yang diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Qatar, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (12/5/2025).

Kedua negara menyebut langkah tersebut sebagai niat baik dan langkah menggembirakan untuk membawa kedua belah pihak kembali ke meja perundingan.

Dimulainya kembali perundingan yang bertujuan untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza, pembebasan semua sandera dan tahanan, serta masuknya bantuan kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, bisa mengatasi kondisi yang mengerikan di Gaza.

Sementara itu beberapa pejabat AS mengatakan perundingan itu tanpa melibatkan Israel. Meski demikian Gedung Putih telah memberi tahu Israel mengenai hasil pertemuan. 

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan AS telah memberitahu mengenai rencana Hamas untuk membebaskan sandera yang juga tentara Israel itu. Israel mengklaim pembebasan Alexander dilakukan tanpa syarat dan tanpa imbalan apa pun.

"AS telah memberi tahu Israel tentang niat Hamas untuk membebaskan tentara Edan Alexander sebagai isyarat kepada AS, tanpa syarat atau imbalan apa pun," bunyi pernyataan kantor perdana menteri di media sosial X.

Disebutkan pula, langkah tersebut bisa mengarah pada negosiasi pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza, berdasarkan rencana yang disampaikan Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff.

Topik Menarik