Cegah Hujan Ekstrem, BPBD DKI Semai 4 Ton Garam NaCl Selama 3 Hari
JAKARTA - Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta sekaligus juru bicara pelaksanaan kegiatan operasi modifikasi cuaca (OMC) tahun 2025, Michael Sitanggang mengatakan, selama pelaksanaan OMC tiga hari sebanyak 4 ton garam NaCl telah disemai untuk menekan potensi hujan dengan intensitas ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.
Diketahui BPBD DKI berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI) melaksanakan OMC mulai 14-21 Februari 2025.
“OMC hari ini hanya dilakukan 1 sorti (penerbangan) dengan area penyemaian Barat Daya-Barat Laut. Area ini untuk menurunkan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada siang hari," ucap Michael di Jakarta, Minggu (16/2/2025).
"Secara keseluruhan pelaksanaan OMC hingga hari ini telah dilaksanakan sebanyak 5 sorti dengan penggunaan bahan semai sebesar 4 ton garam NaCl foodgrade," tambahnya.
Michael menekankan langkah ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk menekan potensi cuaca ekstrem dan mencegah bencana hidrometeorologi di wilayah DKI Jakarta.
Sementara itu, Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo menjelaskan bahwa potensi hujan ringan hingga sedang terjadi pada pagi hingga siang hari di sebagian wilayah DKI Jakarta.
“Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab mencapai 100," ucap Budi.
Budi menambahkan, tujuan OMC di wilayah Jakarta yang dilakukan kali ini adalah untuk mengurangi ekstremitas cuaca yang jika tidak diantisipasi, berpotensi menimbulkan banjir.
“Kami punya ambang batas intensitas curah hujan yang dapat menimbulkan banjir di wilayah Jakarta adalah jika intensitas curah hujannya di atas 50 mm/hari. Oleh karenanya, jika dari prediksi terdeteksi akan ada kejadian hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm/hari, kita akan antisipasi dengan sorti penyemaian,” ujarnya.
"Sebaliknya jika diprediksi curah hujannya normal-normal saja, maka akan kita biarkan sel awan itu menjadi hujan di atas wilayah Jakarta. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir jika selama periode pelaksanaan OMC, Jakarta menjadi kekeringan, seperti banyak anggapan masyarakat yang masih keliru menilai saat ini," ujarnya.