4 Jenis Majas Pertentangan Beserta Contoh dan Penjelasannya
Beberapa contoh majas pertentangan akan dibahas dalam artikel ini. Sebelum itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu majas sebelum menuju pembahasan yang lebih mendalam.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung, memperindah, menegaskan, atau menambah daya tarik dalam suatu kalimat atau tulisan.
Majas ini seringkali digunakan dalam karya sastra, pidato, dan percakapan sehari-hari untuk memberikan efek emosional atau estetika yang lebih kuat. Majas ini memiliki beberapa jenis, yang salah satunya dikelompokkan ke dalam Majas Pertentangan.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan perbedaan, kontras, atau kontradiksi antara dua hal, situasi, atau ide dalam satu kalimat atau teks.Tujuan dari majas ini adalah untuk menekankan perbedaan atau untuk menciptakan efek tertentu yang menarik perhatian pembaca atau pendengar. Berikut adalah beberapa jenis majas pertentangan beserta contohnya.
4 Jenis Majas Pertentangan
1. Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melebih-lebihkan sesuatu secara berlebihan, baik dalam bentuk kualitas, jumlah, atau ukuran, dengan tujuan menekankan atau mengungkapkan perasaan atau situasi tertentu secara dramatis.Contoh :
"Aku sudah menunggumu selama ribuan tahun."
Maksudnya adalah menunggu dalam waktu yang sangat lama, bukan benar-benar ribuan tahun.
"Tangisannya bisa mengeringkan lautan."
Ungkapan ini menggambarkan seseorang yang menangis dengan sangat keras atau lama.
"Tugas ini benar-benar memeras otak"
Menjelaskan jika tugas yang dikerjakannya sangatlah sulit.
2. Majas Paradoks
Majas Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang tampak bertentangan atau tidak masuk akal, tetapi sebenarnya mengandung kebenaran yang mendalam atau makna yang tersembunyi.Contoh :
"Semakin banyak kita tahu, semakin kita merasa tidak tahu."
Menunjukkan bahwa pengetahuan yang lebih luas membuat kita sadar akan banyaknya hal yang belum kita ketahui.
"Dia kesepian di tengah keramaian."
Menggambarkan seseorang yang merasa sendirian meskipun berada di antara banyak orang.
"Kehidupan dimulai saat kita menyadari kematian."
Mengungkapkan bahwa kesadaran akan kematian membuat seseorang menghargai kehidupan.
3. Majas Antitesis
Majas Antitesis adalah gaya bahasa yang menempatkan dua kata, frasa, atau ide yang berlawanan dalam satu kalimat untuk menekankan kontras atau perbedaan antara keduanya.Contoh :
"Tua-muda, besar-kecil, semua hadir dalam acara tersebut."
Menggambarkan kehadiran semua orang dari berbagai usia dan ukuran.
"Dia kaya secara materi, tapi miskin secara rohani."
Menekankan perbedaan antara kekayaan materi dan kekayaan spiritual.
"Hidupnya penuh tawa dan tangis."
Menunjukkan bahwa hidup seseorang penuh dengan kebahagiaan dan kesedihan.
4. Majas Litotes
Majas Litotes adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara merendahkan diri atau mengecilkan fakta yang sebenarnya, dengan tujuan untuk menyampaikan kerendahan hati atau menimbulkan kesan yang lebih halus dan sopan.Contoh :
"Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana."
Meskipun rumahnya bagus, pemiliknya menyebutnya sebagai "gubuk" untuk merendahkan diri.
"Kami hanya orang desa biasa."
Meski sebenarnya mereka memiliki pengaruh atau posisi penting, tetapi menyebut diri mereka orang desa biasa.
"Terimalah bantuan kami yang seadanya ini."
Bantuan yang diberikan sebenarnya cukup besar, tetapi disampaikan sebagai "seadanya."
Itulah beberapa jenis majas pertentangan beserta contoh dan penjelasannya. Semoga artikel ini bisa membantu pembaca lebih memahami majas .