Salut! Bukan Darah Biru Akpol, 2 Reserse Lulusan Sepa Tembus Bintang 3 Polri
JAKARTA, iNews.id Dua lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) atau dulu dikenal sebagai sekolah perwira (sepa) mengukir catatan brilian dalam sejarah Korps Bhayangkara. Mereka berhasil menembus pangkat bintang tiga alias komisaris jenderal (komjen) Polri.
Sosok tersebut yakni Komjen Pol (Purn) Muhammad Syafii dan Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho. Berbeda dengan Syafii yang sudah purnatugas, Rudy masih tercatat sebagai perwira tinggi aktif Polri namun berdinas di luar struktur.
Komjen Pol Prof Dr Rudy Heriyanto Adi Nugroho SH MH MBA adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 24 November 2023 mengemban amanat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, bunyi keterangan resmi Kementerian KKP, dikutip Sabtu (13/7/2024).
Sebelum menjabat Sekjen KKP, Rudy menduduki jabatan strategis sebagai kepala divisi hukum (kadvikum) Polri kemudian dipromosikan sebagai Kapolda Banten. Reserse kelahiran Jakarta 17 Maret 1968 ini memiliki karier pendidikan cemerlang.
Betapa tidak, mantan kapolres Cimahi (2010) ini telah menembus gelar akademik tertinggi di almamaternya. Semasa menjabat Kapolda Banten, lulusan fakultas hukum Universitas Lampung (Unila) itu dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Mediasi Kepolisian Unila.
Pemberian gelar secara resmi dilakukan pada kegiatan Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Profesor Fakultas Hukum Universitas Lampung, Sabtu, 19 Februari 2022, di GSG Unila, bunyi siaran pers Unila, dikutip dari laman resmi kampus.
Sekolah Perwira Polri
Tak kalah mentereng perjalanan karier Komjen Pol (Purn) M Syaffi. Lulusan sekolah perwira militer sukarela (sepa milsuk) 1988 ini menuliskan sejarah sebagai polisi pertama yang menembus bintang 3 dari jalur perwira karier (bukan dari akpol).
Sesungguhnya tidak mengherankan bila reserse kelahiran Jambi, 15 Mei 1962 itu bisa sampai mendapatkan tiga bintang emas di pundak. Syafii termasuk salah satu polisi yang mendapatkan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam Satgas Bom Bareskrim Polri dan Tim Walet Hitam Pasgegana Korbrimob Polri.
Penyebab Sassuolo Kalah 0-2 dari Como 1907: Penampilan Solid Jay Idzes Rusak karena Kesalahpahaman!
Tim inilah yang sukses melumpuhkan buron teroris nomor wahid, Dr Azahari, di Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur pada 2005 silam. Syafii bersama Tito Karnavian (kini mendagri), Petrus Golose, Idham Azis (mantan kapolri), Rycko Amelza Dahniel, Carlo Tewu dan Sigit Widiatmono diganjar kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Pol Sutanto.
Sukses itu mengerek portofolionya. Meski bukan darah biru Polri (istilah untuk menggambarkan lulusan akpol), Syafii menempati berbagai jabatan strategis terutama di detasemen khusus (densus) antiteror.
Mantan Kasat Intelkam Polres Temanggung Polda Jateng itu pernah dipercaya sebagai Kadensus 88 AT Polda Metro Jaya (2005), Kasubden Penindak Densus 88 AT Bareskrim Polri (2007), Kapolres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya (2008), Wakadensus 88 AT Bareskrim Polri (2009) dan Kadensus 88 AT Polri (2010).
Sempat berdinas di luar struktur sebagai Direktur Penindakan Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT (2015), dia kembali dipercaya sebagai orang nomor satu Densus 88 pada 2017. Syafii pensiun dengan jabatan Analis Kebijakan Utama Bidang Iknas Bareskrim Polri (2020).
Sekadar diketahui, SIPSS merupakan sekolah pendidikan kepolisian untuk lulusan D4, Sarjana (S1), Sarjana Profesi (S1 Profesi), S2 dan S2 Profesi. Waktu pendidikan SIPSS 6 bulan.
Selain Syafii dan Rudy, sejumlah polisi berprestasi juga lulusan SIPSS. Sebut saja Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi. Polisi yang berpengalaman di bidang intelijen keamanan (intelkam) itu kini santer disebut masuk bursa calon gubernur Jateng.










