Begini Tips IAS Agar Anak Terhindar Kecanduan Gadget

Begini Tips IAS Agar Anak Terhindar Kecanduan Gadget

Teknologi | BuddyKu | Senin, 27 Maret 2023 - 02:16
share

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR Tokoh Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menegaskan salah satu kunci utama menghindarkan anak dari bahaya kecanduan gadget adalah sikap dari orang tuanya.

Orang tualah yang paling bisa menjadi benteng menghindarkan anak dari kecanduan gadget. Dibutuhkan kesadaran tinggi orang tua terhadap bahaya kecanduan ini, ujar wali kota Makassar 2004-2014 itu ketika membuka Seminar Dampak Gadget Pada Perkembangan Anak dan Solusianya, di Aula Seminari, Jalan Gagak 21, Makassar, Ahad 25 Maret 2023.

Orang tua perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan yang dibarengi dengan kedisiplinan menjalankannya.

Di antaranya, lakukan pembatasan waktu penggunaan. Misalnya saat libur saja. Lalu, kontrol akses anak pada internet jangan diberi akses penuh. Ini penting dari pada kita orang tuanya menyesal kemudian, harap IAS.

Dan tak kalah pentingnya, sambung calon gubernur Sulsel ini, tanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak sejak usia dini.

Dekatkan mereka pada Tuhan sejak usja dini. Tanamkan nilai keagaman, agar itu bisa menjadi benteng moral saat mereka menginjak remaja. Kita tidak mungkin mengawasi mereka 24 jam saat remaja, tapi ketika mereka dekat dengan agama, mereka sudah memiliki nilai moral untuk dipegang, tandas IAS.

Seminar itu dilaksanakan oleh Wanita Katolik Indonesia DPC Saint Yakobus Makassar.

Ketua Wanita Katolik RI Cabang Mariso, Monika Samban menegaskan pentingnya menggali kesadaran para orang tua akan ancaman kecanduan gadget.

Kami bersyukur karena kegiatan penting seperti ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk bapak Ilham, ujar Monika.

Monika juga mengapresiasi usulan Dewan Penasihat sekaligus Pastor Paroki St. Yakobus Mariso, Pastor Nathan, agar selain persoalan bahaya gadget, Wanita Katolik RI juga melaksanakan kegiatan serupa terkait stunting.

Ke depan kami akan laksanakan. Dan bersyukur karena Pak Ilham juga menegaskan siap memback up penuh kegiatan tersebut, ujar Monika.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar itu spedialis penyakit syaraf, dr. Anastasia Juliana serta psikiater anak dan remaja, dr. Rinvill Renaldi M.Kes.

Antusiasme peserta seminar terlihat saat mereka meminta kegiatan serupa dilaksanakan lebih banyak lagi. (Selfi/fajar)

Topik Menarik