Soal Sengketa Wilayah Perbatasan China-India, Panglima Militer India: Tidak Dapat Diprediksi
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Panglima militer India pada Kamis (12/1) mengatakan bahwa situasi perbatasan dengan China atau yang dikenal dengan sebutan The Line of Actual Control (LAC), sejauh ini masih stabil. Meski demikian, ia memperingatkan bahwa stabilitas di wilayah pegunungan Himalaya itu tidak dapat diprediksi, dan pasukan penjaga perbatasan India dan China bisa saja kembali terlibat bentrokan sama seperti yang terjadi pada 2019-2020 lalu.
Jenderal Manoj Pande mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara terus berbicara baik di tingkat diplomatik maupun militer, dan bahwa militer India mempertahankan tingkat kesiapan yang tinggi.
Kami memiliki kekuatan yang memadai. Kami memiliki cadangan yang memadai di setiap sektor kami untuk dapat secara efektif menghadapi situasi atau kontinjensi apa pun, kata Pande, dikutip Jitunews dari Associated Press.
"Saya akan mengatakan situasinya stabil dan terkendali, namun tidak dapat diprediksi," tambahnya.
Pande menambahkan bahwa konflik Rusia-Ukraina berdampak pada pasokan suku cadang untuk militer India namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia juga berbicara tentang ketergantungan India pada peralatan dari negara-negara tersebut.
"Keberlangsungan sistem persenjataan ini - peralatan dalam hal suku cadang, dalam hal amunisi - adalah salah satu masalah yang telah kami tangani," katanya.
Para ahli mengatakan hingga 60 persen peralatan pertahanan India berasal dari Rusia.
The Line of Actual Control memisahkan wilayah yang dikuasai China dan India dari Ladakh di barat hingga negara bagian Arunachal Pradesh di India timur, tapi belakangan ini pasukan penjaga perbatasan China secara keseluruhan mengklaim wilayah tersebut.










