Pejabat AS Akui Kebijakan Sanksi Gagal Hancurkan Ekonomi Rusia

Pejabat AS Akui Kebijakan Sanksi Gagal Hancurkan Ekonomi Rusia

Teknologi | jitunews.com | Sabtu, 17 September 2022 - 09:58
share

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya pada Jumat (16/9) mengatakan kepada CNN bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat tidak dapat menghancurkan ekonomi Rusia. Terlepas dari rekor pendapatan energi Rusia dan kekuatan mata uangnya, para pejabat bersikeras bahwa efek sanksi untuk saat ini masih belum terasa.

AS dan sekutu NATO dan UE-nya menanggapi operasi militer Rusia di Ukraina dengan menerapkan sanksi ekonomi, seperti embargo energi dan pengucilan dari sistem perbankan SWIFT, terhadap Moskow.

Rusia menjadi negara yang paling terkena sanksi di dunia dalam waktu dua minggu setelah melancarkan operasi militer pada akhir Februari kemarin. Meski demikian, Moskow masih menuai keuntungan dari ekspor bahan bakar fosilnya. Selain itu, nilai tukar mata uangnya, rubel, justru mengalami penguatan dan tingkat inflasi Rusia telah turun.

Kami mengharapkan bahwa hal-hal seperti SWIFT dan semua sanksi pemblokiran terhadap bank-bank Rusia akan benar-benar merusak ekonomi Rusia, kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada CNN.

Terlepas dari kegagalan yang tampak, pejabat AS itu mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah negara-negara Barat memperkirakan ekonomi Rusia akan goyah pada pertengahan 2023. Kekurangan bahan mentah dan komponen asing akan terlihat pada saat itu, kata para pejabat, dan AS selalu melihat (sanksi) ini sebagai permainan jangka panjang.

Topik Menarik