15 Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia 2025, Indonesia Peringkat Berapa?

The International IQ Test merilis daftar terbaru rata-rata IQ global pada awal 2025. Hasil penelitian yang melibatkan lebih dari 1,3 juta partisipan dari seluruh dunia ini menunjukkan perbedaan tingkat kecerdasan rata-rata antarnegara.

Studi ini menggunakan metode Matriks Progresif Raven, yang dikenal mampu meminimalisasi bias budaya dan memastikan hasil penilaian yang adil.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Kim Young Hoon, Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia

Sejak diluncurkan pada 2018, The International IQ Test sudah diakses lebih dari 15 juta kali dan tersedia dalam 40 bahasa. Penelitian terbaru mengonfirmasi rata-rata IQ global berada di angka 100 dengan deviasi standar 15, sesuai distribusi kurva Gaussian. Menariknya, rata-rata IQ tertinggi didominasi negara-negara di kawasan Asia Timur.

Daftar 15 Negara dengan IQ Tertinggi di Dunia 2025

Berdasarkan hasil analisis dari data tahun 2024, berikut 15 negara dengan rata-rata IQ tertinggi di dunia per 1 Januari 2025:

1. China – IQ 107,192. Korea Selatan – IQ 106,43

3. Jepang – IQ 106,40

4. Iran – IQ 106,30

5. Singapura – IQ 105,14

6. Rusia – IQ 103,167. Mongolia – IQ 102,86

Baca juga: Ayu Ting Ting Akui Punya IQ Rendah, Gagal Jadi PNS dan Pramugari

8. Armenia – IQ 102,58

9. Australia – IQ 102,57

10. Spanyol – IQ 102,3011. Selandia Baru – IQ 102,08

12. Sri Lanka – IQ 102,02

13. Slovenia – IQ 101,96

14. Kanada – IQ 101,65

15. Thailand – IQ 101,52Baca juga: Ini Tanda Seseorang Lebih Cerdas dari Rata-rata Manusia Biasa

Dari daftar tersebut, terlihat dominasi negara-negara Asia Timur dan Asia Tengah, seperti China, Korea Selatan, Jepang, hingga Mongolia. Bahkan Iran dan Armenia juga masuk dalam daftar 10 besar.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia belum mampu menembus daftar 100 besar negara dengan IQ tertinggi. Dalam laporan ini, Indonesia tercatat berada di peringkat 98 dunia, masih berada di bawah Pakistan, Tajikistan, dan Arab Saudi.

Rata-rata IQ Indonesia masih tergolong mendekati angka global, namun jauh tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Timur. Hal ini bisa menjadi refleksi penting bagi dunia pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, literasi, serta pengembangan potensi generasi muda.