Takhta Otomotif Indonesia Direbut, 5 Merek China Ini Resmi Jadi Raja Baru Mobil Listrik
Data terbaru dari Gaikindo melukiskan pertumbuhan dramatis dari mobil listrik. Menariknya, semuanya berasal dari China! Pertumbuhan penjualan mobil listrik di Indonesia bukanlah sekadar garis lurus, melainkan sebuah kurva eksponensial yang menukik tajam ke angkasa:
2020: Hanya 125 unit mobil listrik terjual. Sebuah angka yang nyaris tak terlihat.
2021: Angka mulai merangkak naik menjadi 687 unit.
2022: Inilah titik balik pertama. Penjualan meledak menjadi 10.327 unit, sebuah lonjakan lebih dari 1.400 yang menandakan dimulainya sebuah era baru.
2023: Momentum terus berlanjut dengan 17.051 unit.2024: Pasar benar-benar menggila, meroket hingga 43.188 unit.
Ledakan ini adalah buah dari "badai sempurna": insentif pemerintah agresif, kesadaran lingkungan meningkat, dan yang terpenting, invasi model-model baru yang lebih terjangkau dan canggih.
Para Raja Baru Telah Tiba, dan Mereka Semua dari China
Jika pertumbuhan pasarnya adalah sebuah revolusi, maka hasil perebutan takhtanya adalah sebuah kudeta. Para raja lama dari Jepang dan Korea secara telak telah digulingkan dari singgasana mobil listrik. Panggung kini sepenuhnya dikuasai oleh para "naga" baru dari China.Berdasarkan data penjualan kumulatif dari Januari hingga Juli 2025, inilah lima penguasa baru di jalanan listrik Indonesia:
1. Sang Kaisar Tak Terbantahkan: BYD (16.426 unit)
Dengan angka penjualan yang nyaris tiga kali lipat dari pesaing terdekatnya, BYD bukan lagi sekadar pemimpin; mereka adalah seorang kaisar. Dominasi mutlak ini didorong oleh strategi cerdas: menawarkan portofolio produk yang lengkap, dari sedan stylish hingga SUV keluarga, semuanya dengan teknologi baterai superior dan harga yang sangat kompetitif.2. Sang Pangeran Premium: Denza (6.256 unit)
Kejutan terbesar datang dari Denza yang langsung merangsek ke posisi kedua. Sebagai sub-merek premium dari BYD, kesuksesan Denza membuktikan bahwa strategi BYD untuk bermain di dua segmen—pasar massal dan pasar mewah—berjalan sempurna.3. Sang Pelopor yang Bertahan: Wuling (6.210 unit)
Wuling, sang pelopor yang pertama kali "mendidik" pasar Indonesia dengan Air ev yang fenomenal, kini harus berjuang keras di tengah gempuran para pesaing. Meski turun ke posisi ketiga, angka penjualan 6.210 unit menunjukkan bahwa mereka masih menjadi pemain yang sangat relevan dan dicintai pasar.4. Sang Penantang Agresif: Chery (5.196 unit)
Chery secara konsisten membuktikan diri sebagai penantang yang sangat serius. Dengan produk seperti Omoda E5, mereka berhasil merebut hati konsumen dan mengamankan posisi keempat dengan solid.5. Sang Kuda Hitam: Aion (3.126 unit)
Aion melengkapi dominasi Tiongkok di lima besar. Kehadiran mereka menunjukkan betapa dalamnya kekuatan industri otomotif Tiongkok saat ini, dengan banyak merek berkualitas yang siap bertarung.Pertarungan yang Semakin Memanas
Melihat data bulan Juli 2025 saja, pertarungan ini masih jauh dari kata usai. BYD tetap dominan dengan 2.335 unit, namun Wuling menunjukkan kekuatan bulanannya dengan merebut posisi kedua (1.040 unit), membuktikan bahwa perebutan posisi runner-up akan menjadi drama yang sangat menarik hingga akhir tahun.Pada akhirnya, data ini adalah sebuah penegasan. Revolusi mobil listrik di Indonesia telah tiba, dan para pemenangnya untuk saat ini sudah sangat jelas. Pertanyaannya kini, bagaimana para raksasa lama akan meresponskudetaini?


