Siapa Sutradara Film Animasi Merah Putih One For All?
Film animasi Indonesia berjudul Merah Putih One For All menjadi sorotan publik jelang penayangannya di bioskop pada 14 Agustus 2025. Karya ini digarap oleh sutradara Endiarto dengan skenario yang ditulis oleh Bintang Takari, dan diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, rumah produksi yang kerap mengangkat tema nasionalisme dalam film-filmnya.
Film ini mengusung konsep petualangan yang dibalut dengan semangat persatuan dan keberagaman budaya Indonesia. Menurut informasi resmi, proses produksi dimulai pada Juni 2025 dan melibatkan tim kreatif dari berbagai daerah di Tanah Air. Dengan anggaran mencapai Rp6,8 miliar, Merah Putih One For All menjadi salah satu film animasi lokal dengan biaya produksi terbesar pada tahun ini.
Sinopsis Merah Putih One For All
Mengambil momen perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, Merah Putih One For All berkisah tentang delapan anak yang tergabung dalam Tim Merah Putih di sebuah desa. Mereka mendapat tugas penting menjaga Bendera Pusaka yang akan dikibarkan pada 17 Agustus. Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut hilang secara misterius.
Kedelapan anak ini berasal dari latar belakang suku dan budaya berbeda. Mulai dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga keturunan China. Mereka bersatu untuk memulai perjalanan penuh tantangan demi menemukan kembali bendera tersebut.Baca Juga:5 Fakta Film Animasi Merah Putih One For All, Anggaran Rp6,8 Miliar Banjir Kritik
Foto/IMDb
Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (11/8/2025), dalam petualangan ini, mereka harus menyeberangi sungai, menembus hutan, menghadapi badai, dan mengatasi perbedaan yang ada di antara mereka.
Pesan Moral yang Diusung
Film ini tidak hanya menampilkan aksi petualangan, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang arti persatuan, kerja sama, dan cinta Tanah Air. Setiap rintangan yang dihadapi para tokoh menjadi simbol dari tantangan yang harus diatasi bersama sebagai sebuah bangsa.Kisah ini juga menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan, dalam mencapai tujuan bersama.
Kontroversi Menjelang Penayangan
Merah Putih One For All tak luput dari kritik, terutama terkait kualitas animasinya yang dinilai kurang memuaskan. Beberapa warganet menilai animasinya terlihat kaku dan seolah dikerjakan terburu-buru, sehingga menimbulkan pertanyaan soal proses produksinya.
Isu ini membuat film ini semakin ramai diperbincangkan di media sosial jelang rilis perdananya.
Produser sekaligus kreator film, Toto Soegriwo, akhirnya buka suara. Lewat unggahan di Instagram, Toto mengaku santai menghadapi berbagai komentar miring. Menurutnya, kritik warganet justru membuat filmnya semakin dikenal.“Senyumin aja, komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian viral kan?” tulisnya.
M/G Shofwatuzzahro
Baca Juga:Hanung Bramantyo Kritik Jadwal Rilis Film Animasi Merah Putih One For All: Kok Bisa Dapat Tanggal










