Perut Buncit? Bisa Jadi Awal Kerusakan Jantung

Perut Buncit? Bisa Jadi Awal Kerusakan Jantung

Gaya Hidup | okezone | Senin, 22 Desember 2025 - 07:02
share

JAKARTA - Perut buncit biasanya dialami pria dan dianggap hal yang wajar karena dinilai hanya memengaruhi penampilan. Banyak yang mengaitkannya dengan kebiasaan minum bir atau pola makan yang tidak terkontrol.

Namun, ternyata berdasarkan penelitian, lemak yang menumpuk di area perut bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bisa berdampak serius pada kesehatan jantung. Dikutip dari Healthline, studi yang dipresentasikan dalam Radiological Society of North America (RSNA) menemukan adanya hubungan antara obesitas perut dengan perubahan struktur jantung, terutama pada pria.

Penelitian ini menyoroti bahwa lemak visceral (lemak yang tersimpan di sekitar organ dalam perut) berkaitan dengan tanda-tanda awal kerusakan jantung, meski sebelum muncul gejala penyakit jantung yang jelas.

Para peneliti menggunakan pemindaian MRI jantung untuk melihat bagaimana lemak perut memengaruhi struktur dan fungsi jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa pria dengan lingkar perut lebih besar cenderung mengalami penebalan otot jantung dan perubahan pada ukuran ruang jantung.

Kondisi ini dapat mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah secara efisien. Menariknya, perubahan ini bisa terjadi meski seseorang belum terdiagnosis penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Artinya, perut buncit dapat menjadi salah satu tanda peringatan dini bahwa jantung sedang berada dalam tekanan. Para peneliti menjelaskan bahwa lemak visceral bersifat lebih aktif secara metabolik dibanding lemak di area tubuh lain.

Lemak jenis ini dapat memicu peradangan kronis dan memengaruhi kerja hormon, yang pada akhirnya berdampak langsung pada kesehatan jantung. Inilah yang membuat perut buncit dianggap lebih berbahaya dibanding kelebihan berat badan secara umum.

Penelitian ini juga menegaskan bahwa risiko tersebut lebih tinggi terjadi pada pria dibanding wanita. Hal itu karena pria lebih cenderung menyimpan lemak di area perut, sementara wanita biasanya menyimpan lemak di pinggul dan paha.

Namun, para ahli menjelaskan bahwa kondisi ini masih dapat diubah dengan perubahan gaya hidup sederhana. Misalnya, dengan meningkatkan aktivitas fisik, menjaga pola makan seimbang, mengurangi konsumsi alkohol, dan mengelola stres yang dapat membantu mengurangi lemak visceral.

Bahkan, penurunan berat badan dalam jumlah kecil pun sudah dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jantung. Untuk itu, menjaga lingkar perut bukan hanya demi penampilan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan.

Topik Menarik