Dewan Dakwah Lepas 225 Dai Muda Terbaik dari Gedung MPR RI
Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia menggelar pelepasan 225 dai muda terbaik dan terbanyak di Gedung Nusantara V Kompleks DPR MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (8/9/2025). Pelepasan dai ini menjadi bagian dari langkah nyata membangun bangsa melalui pendidikan, pencerahan, dan pelayanan umat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Kegiatan bertajuk Dengan Semangat Kemerdekaan, Membangun Peradaban dari Pedalaman ini menjadi simbol sinergi antara lembaga dakwah dengan institusi negara dalam mendorong pembangunan karakter bangsa. Para dai yang dilepas adalah lulusan terbaik dari lembaga pendidikan milik Dewan Da'wah, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) M. Natsir.
Baca juga: Kampung Haji di Makkah, Menag: Masuk Tahap Penyusunan Desain
Mereka telah menjalani pelatihan intensif, pembekalan dakwah, serta kesiapan menghadapi kondisi sosial dan geografis daerah tugas masing-masing. Para dai membawa misi besar dan strategis untuk dakwah dan kemajuan bangsa. Di antaranya menamkan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada masyarakat binaan.
Ketua Umum Dewan Dakwah, Adian Husaini menjelaskan bahwa misi pengiriman dai bukan sekadar aktivitas keagamaan, tetapi bagian dari membangun peradaban bangsa dari wilayah pedalaman. “Dai adalah agen perubahan. Mereka menjalankan misi Mohammad Natsir dalam mengokohkan Indonesia dalam persatuan umat dan juga memajukan bangsa,” ujarnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).Dia menambahkan, pengiriman dai ini adalah salah satu cara memajukan Indonesia. Pada momen kenegaraan ini, Dewan Dakwah sekaligus melakukan penandatangan kerjasama (MoU) dengan Baznas RI dan Kabupaten Tabalong.
Baca juga: Dai Muda Diajak Isi Media Digital dengan Film Dakwah
"Pelepasan dai ini juga sejalan dengan visi misi kami, Tabalong SMART (Sejahtera, Maju, Religius, dan Terdepan), di mana salah satu poinnya adalah hadirnya para dai di setiap desa dan pertemuan ini jadi langkah awal dai-dai Dewan Dakwah akan ada di setiap desa kami di Tabalong," tutur Bupati Tabalong, Muhammad Noor Rifani.
Para dai yang dilepas akan diberangkatkan menuju tempat bertugas dan mengabdi selama 1 hingga 2 tahun di 175 titik di 29 Provinsi di Indonesia, seperti Papua, NTT, pedalaman Kalimantan, pesisir Sulawesi, hingga perbatasan Sumatera dan Malaysia. Mereka akan menjadi pelopor dakwah, pendidikan, hingga penguatan ekonomi umat.Dewan Dakwah memastikan bahwa setiap da’i tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga keteladanan. Sehingga pengiriman da'i berdampak luas terhadap masyarakat dari akar rumput.
“Ini adalah bukti konkret Dewan Dakwah untuk mewujudkan keadilan sosial dengan membangun indonesia dari pinggiran. Para da'i yang jadi pelita di tengah pedalaman yang bukan hanya menerangi tapi juga menghangatkan masyarakat dengan dakwah kita," ujar Tamsil Linrung dalam sambutannya.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyampaikan nasihat untuk para dai tentang kesatuan Indonesia yang telah dilakukan oleh Mohammad Natsir saat merangkai dan memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga bisa terus berjalan hingga hari ini.
"Hal ini senapas dengan bagaimana dakwah yang telah dicontohkan Rasulullah SAW tentang pendekatan secara universal untuk persatuan," kata Hidayat.
Lebih dari itu, Wakil Ketua MPR RI juga memberikan suntikan semangat dalam nasihatnya untuk para dai agar bisa berdakwah, berdampak dan jadi manifestasi kebaikan yang akan digapai pada momen Indonesia Emas 2045 nanti. "Apa yang kita tanam hari ini melalui para dai yang dikirim ke penjuru negeri adalah apa yang akan kita tuai saat Indonesia Emas 2045 nanti," tambahnya.
Turut serta di dalam kegiatan pelepasan daii ini kisah inspiratif dari Ustaz Sigit, dai senior Dewan Dakwah, yang telah mengabdi lebih dari 21 tahun di pedalaman Morowali Utara.
"Dan hari ini, 225 dai di hadapan kita menjadi bagian tali estafet yang akan melanjutkan perjuangan untuk memerdekakan anak bangsa yang belum merasakan arti kemerdekaan di wilayah pedalaman," tutur Ustaz Sigit.









