Caketum IA ITB Puja Pramudya Temui Wamen P2MI Bahas Peluang Kerja di Luar Negeri

Caketum IA ITB Puja Pramudya Temui Wamen P2MI Bahas Peluang Kerja di Luar Negeri

Nasional | sindonews | Jum'at, 18 Juli 2025 - 21:21
share

Calon Ketua Umum (Caketum) Ikatan Alumni ITB (IA-ITB) periode 2025–2029 Puja Pramudya menemui Wakil Menteri/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI/BP2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla. Dalam pertemuan tersebut Puja memaparkan inisiatif Program Pelatihan dan Mentoring Persiapan Bekerja di Luar Negeri.

Program ini dirancang lulusan Teknik Informatika ITB sekaligus Pendiri Yayasan Alkademi ini untuk membuka peluang karier profesional lintas negara bagi generasi alumni muda ITB, khususnya di negara-negara dengan populasi menua (aging countries) yang telah mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja terampil dari Indonesia.

Dalam kunjungan kali ini, Puja didampingi oleh Ketua Pengurus Daerah IA ITB Riau, Mimi Ludmilla. Alumni muda ITB sering dihadapkan pada sejumlah kendala utama saat bersaing di pasar global: perbedaan budaya kerja, kualifikasi sertifikasi internasional, hingga akses langsung ke jaringan profesional di luar negeri.

Baca juga: Dukung Tambahan Anggaran KemenP2MI, DPR: Pekerja Migran Sudah Sepantasnya Diperhatikan

Berdasarkan data KP2MI, permintaan tenaga kerja terampil Indonesia di pasar aging countries terus meningkat, namun gap kompetensi masih signifikan. “Kami melihat banyak alumni yang memiliki potensi besar, tetapi membutuhkan pendampingan terstruktur agar mampu bersaing secara optimal,” ungkapnya, Jumat (18/7/2025).Puja Pramudya menegaskan program ini bukan sekadar pelatihan formal, melainkan gerakan pemberdayaan. “Kami ingin alumni ITB tidak hanya berkompetisi, tetapi unggul dan menginspirasi di level global. Setiap peserta harus kembali sebagai agen perubahan yang memperkuat ekosistem inovasi dan kolaborasi lintas negara,” ujarnya.

Baca juga: Kemlu Belum Dapat Izin Pendampingan Bagi 5 WNI yang Terancam Hukuman Mati di Malaysia

Wakil Menteri P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla dengan penuh antusias mendukung inisiatif ini. Program ini sangat sesuai dengan hasil klasterisasi job order yang telah kami identifikasi dari berbagai negara, seperti Eropa Timur, Jepang, Korea, Qatar, dan lainnya.

“Ada ribuan peluang kerja di luar negeri yang sesuai dengan kompetensi alumni ITB, antara lain digital assistant dan welding inspector. Sinergi dengan alumni ITB akan semakin memperkuat pipeline talenta profesional Indonesia di pasar global,” tegasnya.

Dengan memfokuskan pelatihan bahasa, sertifikasi, dan mentoring, kita tidak hanya menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga duta budaya yang mampu membangun citra positif Indonesia di kancah internasional. Indonesia sedang mengalami bonus demografi dan banyak negara mengalami defisit demografi dimana populasinya menua, disitu kita bisa berperan.Inisiatif Puja ini didukung oleh alumni ITB Sahat Martin Philip Sinurat yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut. "Program kolaborasi antara Kementerian dan alumni ITB ini sangat bagus jika bisa terlaksana. Kita bisa mempersiapkan para alumni untuk bekerja di luar negeri, ataupun melakukan upskilling bagi para pekerja migran kita," kata Sahat yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni UKSU ITB ini.

Program Ganeca Pintar yang telah disiapkan Puja akan menjadi komponen inti dari Program Kerja Puja dalam pencalonan menjadi Ketua Pengurus Pusat IA ITB kali ini.

Ganeca Pintar terdiri dari lima pilar yang saling melengkapi, antara lain Bootcamp Bahasa dan Simulasi Wawancara yakni pelatihan intensif dalam komunikasi bahasa Inggris, adaptasi budaya kerja, serta mock interview via video call dengan panel internasional.

Kemudian, Platform Mentoring 'Alumni Mendunia' yaitu platform penghubung antara alumni muda dengan alumnus senior yang sudah berkarier di luar negeri. Sesi bulanan membahas proses birokrasi visa, strategi adaptasi sosial, dan manajemen ekspektasi keluarga di tanah air.Selanjutnya persiapan Sertifikasi Internasional melalui bimbingan TOEFL/IELTS, GRE/GMAT, serta sertifikasi profesional seperti PMP dan teknologi dari prinsipal kelas dunia. Peserta unggulan akan menerima subsidi biaya ujian.

Pilar berikutnya adalah Program Magang Virtual berupa kerja sama dengan perusahaan multinasional dan startup unicorn untuk penempatan magang 3–6 bulan secara hybrid atau virtual, disertai evaluasi bersama mitra untuk peluang konversi kerja.

Dan terakhir Career Fair dan Job Matching yaitu pameran kerja virtual yang fokus pada pasar Eropa, Jepang, Korea, dan Australia, dilengkapi speed networking dengan HR dan hiring manager global serta dashboard aplikasi real-time untuk tracking.

Bagi alumni muda yang ingin mengembangkan karier di luar negeri, program ini diharapkan dapat meningkatkan skor TOEFL/IELTS minimal 90 dan skor GRE/GMAT sesuai standar universitas top dunia dan memperluas jaringan profesional hingga 100 kontak strategis di negara tujuan.

Alumni muda ITB diundang untuk mendaftar program ini melalui website resmi IA-ITB dan form online yang akan dibuka mulai Agustus 2025.

Topik Menarik