Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Anies: Penting Tidak Mengurangi dan Menambah

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Anies: Penting Tidak Mengurangi dan Menambah

Terkini | sindonews | Minggu, 13 Juli 2025 - 13:11
share

Mantan Mendikbud, Anies Baswedan merespons wacana penulisan ulang sejarah Indonesia yang akan dilakukan uji publik oleh Kementerian Kebudayaan (Kemenbud). Ia meminta agar penulisan ulang sejarah Indonesia tidak ada pengurangan maupun menambah agar sejarah tetap menjadi pelajaran.

"Karena itulah penting untuk tidak mengurangi dan juga tidak menambah, tapi lengkap apa adanya, sehingga sejarah menjadi pelajaran. Keberhasilan jadi kebanggan, kekurangan jadi bahan untuk koreksi. Itulah perjalanan bangsa. Manusia juga begitu, ada prestasi, ada mungkin kalian ber frustasi, dan itu bagian jadi sejarah pribadi. Itu pesan saya," ujar Anies saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Baca juga: Fadli Zon: Uji Publik Penulisan Ulang Sejarah Mulai 20 Juli

Anies menyebut bahwa objektifitas hingga kelengkapan atas semua peristiwa yang terjadi merupakan bagian dari sejarah yang dapat menjadi pelajaran bagi bangsa ke depan.

"Ya, objektifitas, kelengkapan atas semua peristiwa yang terjadi, bangsa manapun ada masa jaya, ada prestasi yang dibanggakan, ada problem yang harus dikoreksi. Dan kesemuanya adalah bagain dari sejarah. Karena itulah semuanya menjadi pelajaran," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menegaskan tak akan menunda maupun menghentikan proyek penulisan ulang sejarah. Ia justru akan melakukan uji publik terhadap materi yang ada dalam proyek penulisan ulang sejarah itu.

Baca juga: Orde Lama Tak Ada Dalam Penulisan Ulang Sejarah, Fadli Zon: Itu Para Sejarawan yang Buat!

Hal itu diungkapkan Fadli merespons desakan penundaan dan penghentian proyek penulisan sejarah ulang dari anggota Komisi X DPR RI. Dirinya menegaskan, pihaknya akan melakukan uji publik terhadap materi sejarah yang akan ditulis.

"Kita akan melakukan uji publik. Jadi kita akan melakukan uji publik terhadap apa yang ditulis. Ya bulan Juli ini (uji publik)," ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).

Saat disinggung proyek itu tersebut akan ditunda atau tidak, Fadli menyatakan tidak.

"Enggak (tidak akan ditunda proyek penulisan ulang sejarah)," kata Fadli.

Topik Menarik