KNKT Terjunkan Peralatan ROV untuk Cari Titik Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban dan mendeteksi posisi pasti tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Upaya pencarian dari KNKT akan menurunkan peralatan ROV untuk mendeteksi bangkai kapal.
"Selanjut besok KN Masalembo dari Distrik Navigasi dengan peralatan ROV dari KNKT akan melalukan observasi bawah air," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R Eko Suyatno, Kamis (10/7/2025).
Eko menyampaikan metode pencarian titik kapal ini menggunakan tahapan mulai dari magnetometer kemudian multibeam echosounder. Hingga tahapan tersebut diperkuat dengan adanya bukti visual dari peralatan ROV tesebut.
"Setelah data itu lengkap kita akan menyakinkan lagi ya, harus ada aktual video dari ROV ataupun peralatan di mana sebenarnya posisi kapal tersebut," tuturnya.
Baca juga: 20 Penumpang KMP Tunu Korban Kapal Tenggelam Masih Dalam PencarianAdapun, terkait korban dari insiden tenggelamnya KMP tunu yang telah dievakuasi berjumlah 45 orang. Dengan rinciannya 30 orang selamat, 15 meninggal dunia. Eko menyebut bahwa ada 20 orang lagi masih dalam proses pencarian tim sar gabungan.
"Korban 43, 44, 45 Ini sedang dalam proses identifikasi, kami masih menunggu dari 3 korban ini namun secara total ya kita sudah bisa mengevakuasi 45 korban di mana saat ini jumlah korban dalam pencarian adalah 20 orang," kata Eko.
Baca juga: KNKT Ungkap Detik-detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Kapal Miring setelah 30 Menit Berlayar
Lebih lanjut tiga korban yang baru dievakuasi yakin, jenazah pertama ditemukan pada Kamis (10/7/2025) pukul 16.23 WIB, di sekitar perairan pantai Perpat, Sembulungan, Banyuwangi. Saat itu tim mengalami kendala sebab kondisi cuaca perairan selat Bali yang tidak bersahabat.
"Sekitar pukul 22.30 WIB, akhirnya jenazah berhasil dievakuasi ke Pantai Satelit Muncar," kata Eko.
Lalu korban kedua ditemukan setelah tim SAR gabungan menerima informasi sekira pukul 04.00 WIB, adanya satu jenazah di sekitar pantai Plengkung. Dia menyampaikan bahwa tim gabungan dengan dibantu warga sekitar langsung menuju ke lokasi untuk mengevakuasinya.
Selanjutnya, tim SAR gabungan juga mendapatkan informasi bahwa ada nelayan yang melihat satu jenazah di perairan pantai Perancak sekira pukul 03.00 WITA. Dalam proses evakuasi ini, tim kembali menghadapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
"Jenazah ketiga baru berhasil dievakuasi ke darat melalui pantai Pebuahan sekitar pukul 08.55 WITA," ujarnya.
Seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi pun langsung dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk dilakukan identifikasi.
Adapun, upaya pencarian di permukaan air pada hari kesembilan dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi. SRU laut kembali memfokuskan upaya pencarian di sektor selatan. "Ada 11 sektor yang disisir oleh SRU laut dengan mengerahkan sejumlah kapal-kapal besar," sambungnya.










