Pangeran Harry dan Meghan Markle PHK Karyawan demi Hemat Uang
Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap sejumlah staf mereka. Langkah tersebut diambil demi menghemat pengeluaran.
Dilansir dari Page Six, Selasa (8/7/2025), Pangeran Harry dan Meghan Markle telah memberhentikan setidaknya 25 staf sejak pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2020. Termasuk dua perwakilan internal terbaru yang baru saja dilepas.
Langkah ini disebut sebagai strategi penghematan jangka panjang, di mana Harry dan Meghan kini lebih memilih menyewa jasa firma humas profesional dibanding mempekerjakan staf tetap di bidang komunikasi. Keputusan ini dianggap lebih efisien secara finansial.
Apalagi mengingat biaya menggunakan agensi bisa jauh lebih rendah dibandingkan menggaji karyawan penuh waktu. Seorang sumber dari kalangan kerajaan bahkan menyindir keputusan besar Harry dan Meghan.
Baca Juga:Pangeran Harry-Meghan Markle Bisa Kembali ke Kerajaan, Raja Charles Pertimbangkan Pengampunan
Foto/PeopleIdentitas Sister Hong Lombok Terbongkar! Akhirnya Buka Suara dan Bantah Tuduhan Salat Pakai Mukena
“Mereka mengganti staf secepat orang biasa mengganti tisu toilet. Susu pun bisa bertahan lebih lama daripada staf mereka,” kata sumber tersebut.
Pakar industri PR juga menegaskan bahwa menyewa firma eksternal memang dapat menekan biaya operasional secara signifikan. Terlebih, beban finansial Harry dan Meghan di Amerika Serikat tergolong tinggi.
Tagihan Keamanan dan Pajak Properti Capai Puluhan Miliar Rupiah
Setiap tahun, Harry dan Meghan dikabarkan harus mengalokasikan sekitar USD2 juta atau setara Rp32 miliar hanya untuk biaya keamanan pribadi. Selain itu, mereka juga harus membayar pajak properti tahunan sekitar USD288 ribu atau sekitar Rp4,6 miliar, untuk kediaman mewah mereka di Montecito, California.Pasangan ini membeli rumah tersebut pada tahun 2020 seharga USD14,65 juta atau sekitar Rp234,4 miliar. Nilainya kini telah melonjak menjadi USD27 juta atau setara Rp432 miliar.
Saat pembelian, mereka diketahui membayar uang muka sebesar USD5 juta atau sekitar Rp80 miliar dan mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar USD9,5 juta atau sekitar Rp152 miliar yang harus dilunasi hingga tahun 2050.
Baca Juga:Pangeran Harry-Meghan Disebut Mantan Duke dan Duchess, Gelar Kerajaan Dicabut?
Beban Operasional Yayasan dan Produksi
Tak hanya di bidang rumah tangga dan keamanan, pasangan Sussex juga mengelola beberapa lini usaha dan yayasan, seperti Archewell Foundation, divisi produksi konten, serta operasional untuk properti mereka di Montecito. Semua sektor tersebut memerlukan tenaga kerja tersendiri, sehingga efisiensi dan pengurangan staf dinilai sebagai langkah yang hampir tak terhindarkan.Meskipun menuai kritik karena seringnya mengganti staf, langkah adik Pangeran William ini mencerminkan upaya realistis dalam mengatur keuangan mereka pasca keluar dari tugas kerajaan.
Tanpa sokongan finansial dari istana sejak Megxit, pasangan ini harus benar-benar mandiri secara ekonomi di tengah biaya hidup tinggi dan tekanan publik yang tak pernah surut.
Baca Juga:Pangeran Harry Marah 200 Gaun Putri Diana Dilelang, Siap Rebut Kembali Warisan sang Ibu








