Iran Tembakkan Rudal Sejjil ke Israel: Gerbang Neraka Akan Terbuka untuk Zionis!
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan telah menembakkan rudal Sejjil ultra-berat untuk pertama kalinya dalam gelombang serangan ke-12 terhadap Israel pada hari Rabu. IRGC menyatakan tembakan misil ini akan menjadi awal dari "pembukaan gerbang neraka" untuk rezim Zionis.
Menurut IRGC, tembakan rudal Sejjil jarak jauh tersebut dengan mudahnya menembus pertahanan udara Israel, sementara rezim Zionis memperketat sensor media di lokasi serangan.
"Garda Revolusi menggunakan rudal Sejjil yang sangat berat dalam gelombang ke-12 Operasi True Promise 3, untuk menargetkan sejumlah lokasi di wilayah pendudukan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Rudal Fattah Hujani Israel, Bunker Zionis Tak Lagi Aman
Tak Berambisi Akui Palestina, Inggris dan Kanada Hanya Jatuhkan Sanksi ke 2 Menteri Israel
"Langit wilayah pendudukan terbuka untuk rudal dan pesawat nirawak kami," lanjut pernyataan tersebut. "Serangan rudal akan terfokus dan terus-menerus."
IRGC, yang dikutip kantor berita Tasnim, menyampaikan pesan kepada Israel: "Gerbang neraka akan terbuka untuk kalian.""Rudal pasukan kedirgantaraan Garda Revolusi akan mencegah kalian menghabiskan waktu sejenak di luar tempat perlindungan bawah tanah. Beberapa hari telah berlalu tanpa kalian melihat sinar matahari," lanjut pesan tersebut.“Pastikan suara sirene tidak akan berhenti sedetik pun. Anda bisa memilih ‘kematian yang lambat’ dalam kehidupan yang mengerikan di dalam tempat perlindungan, atau Anda bisa menyelamatkan diri dari pengeboman rudal 24 jam terus-menerus dan melarikan diri secepat mungkin, sehingga Anda bisa menyelamatkan hidup Anda," imbuh pesan IRGC.
Mengomentari tembakan pertama rudal Sejjil oleh Garda Revolusi Iran, Army Radiomengutip seorang pejabat keamanan Zionis Israel yang mengatakan bahwa rudal Iran terbaru itu luar biasa dalam hal jenis, berat, dan jumlah bahan peledaknya.
Sebagai respons, Angkatan Darat Israel mengumumkan bahwa gelombang baru rudal Iran menargetkan wilayah Tel Aviv yang lebih luas, di mana sirene berbunyi di beberapa lokasi, mencatat bahwa rentetan rudal Iran baru ini adalah yang pertama dalam 18 jam.
Terungkap, Milisi Gaza Penjahat dalam Perdagangan Narkoba dan Pemerasan Dikendalikan Shin Bet
Army Radio mengutip sumber militer Israel yang mengatakan bahwa peluncuran delapan rudal dari Iran terdeteksi, sementara Angkatan Darat Israel mengeklaim bahwa mereka telah mencegat semua rudal yang diluncurkan dari Iran.Sebelum serangan rudal mencapai Israel, Angkatan Darat Israel meminta masyarakat Zionis untuk segera memasuki area yang dilindungi setelah menerima peringatan dan tetap di sana sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Tak lama kemudian, Angkatan Darat Israel mengumumkan pengaktifan sirene di area yang luas di Tel Aviv.
Surat kabar berbahasa Ibrani; Yedioth Ahronoth, juga melaporkan bahwa sirene berbunyi di area Hasharon (pusat) dan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Kemudian, saluran swasta berbahasa Ibrani; Channel 12, melaporkan bahwa beberapa rudal baru jatuh di tengah jalan, dan sisanya dicegat.
Pameran DSA dan NATSEC Malaysia Tahun Depan Diramaikan Perusahaan Pertahanan Internasional
Dalam konteks ini, media Israel melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel telah mencegat sembilan pesawat nirawak Iran di Israel utara sejak Rabu pagi.
Zionis Israel Menyensor Ketat Media
Di sisi lain, kepala sensor Israel, Brigadir Jenderal Kobi Mandelblit, menandatangani perintah darurat baru yang melarang publikasi yang, menurutnya, dapat membahayakan keamanan negara, mengirim pesan kepada musuh, menghasut masyarakat, atau merusak moral nasional, termasuk unggahan media sosial.Perintah ini, yang didasarkan pada Peraturan Pertahanan Darurat 1945, menandai langkah pertama sejak 1988 dan mencerminkan kontrol yang lebih ketat atas informasi sensitif di era digital.
Keputusan baru ini akan membantu dan membuka jalan untuk menuntut warga negara dan media yang melanggar aturan penyensoran dan menyiarkan atau mendistribusikan dokumen yang terkait dengan serangan rudal dan serangan pesawat nirawak.
Perintah ini ditandatangani di tengah meningkatnya pengabaian terhadap instruksi badan penyensoran, termasuk publikasi serangan langsung dan korban, lokasi pangkalan dan sistem pertahanan udara, dan materi rahasia tanpa persetujuan penyensoran sebelumnya.
Hal ini terjadi ketika Israel memberlakukan penyensoran ketat pada situs yang menjadi sasaran rudal dan pesawat nirawak Iran, terutama yang menargetkan lokasi militer atau vital, dengan mengeklaim bahwa mengungkap situs tersebut memberikan bantuan kepada musuh.
Sejak fajar pada 13 Juni, Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, telah melancarkan perang terhadap Iran, termasuk pengeboman fasilitas nuklir dan pangkalan rudal, serta pembunuhan komandan militer dan ilmuwan nuklir. Hal ini telah mengakibatkan 224 kematian dan 1277 cedera.
Teheran, pada gilirannya, telah menanggapi dengan rudal balistik dan pesawat nirawak, yang menyebabkan lebih dari 30 kematian dan ratusan orang cedera, menurut laporan Palestine Chronicle, Kamis (19/6/2025).