Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak Bakal Sentuh USD300 per Barel

Selat Hormuz Terancam Ditutup, Harga Minyak Bakal Sentuh USD300 per Barel

Ekonomi | sindonews | Senin, 16 Juni 2025 - 18:18
share

Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah dan kemungkinan penutupan Selat Hormuz dapat mendorong harga minyak mentah hingga USD300 per barel. Lonjakan harga minyak mentah diperingatkan oleh Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein seiring pecahnya perang Iran vs Israel.

Pada Jumat pagi kemarin, pesawat tempur Israel mengebom area militer dan nuklir di Iran, untuk memanaskan kembali konflik antara kedua negara. Konflik yang meningkat di Timur Tengah diyakini bisa membuat komoditas ini meroket.

Menurut Hussein, harga minyak dunia dapat melonjak antara USD200 hingga USD300 per barel "jika operasi militer terjadi, yang secara signifikan akan meningkatkan tingkat inflasi di negara-negara Eropa dan mempersulit ekspor minyak bagi negara-negara penghasil seperti Irak."

Baca Juga: Bagaimana Perang Israel-Iran Mempengaruhi Harga Energi, Begini Penjelasannya

Penutupan Selat Hormuz, sebagai sebuah jalur transportasi utama, bisa "mengakibatkan hilangnya sekitar lima juta barel per hari dari pasokan minyak Teluk dan Irak di pasar global," ucap menteri luar negeri Irak itu.Selat Hormuz menjadi jalur maritim paling krusial di mana sekitar 20 pasokan minyak dunia mengalir melewatinya. Pada akhir pekan kemarin, anggota parlemen Iran dan komandan Korps Penjaga Revolusi Islam Esmail Kousari menyatakan, bahwa Teheran sedang mempertimbangkan untuk menutup selat tersebut bagi pengiriman.

Analis menyoroti dampak potensial dari penutupan semacam itu terhadap harga minyak global. Analis JPMorgan memperkirakan, bahwa dalam skenario terparah, harga minyak bisa melonjak hingga USD130 per barel. Sementara itu para ahli lainnya meramalkan, bahwa blokade total dapat mendorong harga lebih tinggi lagi, dengan beberapa perkiraan mencapai USD300 per barel.

Baca Juga: Pecah Perang Iran vs Israel, Harga Minyak Mentah Bisa Tembus USD90 per Barel

Sesaat setelah serangan Israel terhadap program nuklir Iran, langsung memicu lonjakan harga minyak mentah Brent naik 7 menjadi USD74,23 per barel. Meskipun Israel belum menargetkan fasilitas ekspor minyak utama Iran, para analis memperingatkan bahwa serangan selanjutnya dapat berdampak serius pada pasokan minyak.

Sebaliknya aksi mengganggu pengiriman minyak melalui Selat Hormuz bisa menjadi respons balasan. Sementara itu di Rusia, kepala komisi kebijakan informasi Dewan Federasi, Aleksey Pushkov mengatakan, bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat menyebabkan kenaikan harga minyak yang signifikan akibat kemungkinan pemblokiran Teluk Persia oleh Teheran.

Topik Menarik