Demi Gaet Wisatawan China, Thailand Gelontorkan Stimulus Raksasa Rp6,5 Triliun

Demi Gaet Wisatawan China, Thailand Gelontorkan Stimulus Raksasa Rp6,5 Triliun

Ekonomi | sindonews | Selasa, 10 Juni 2025 - 17:09
share

Thailand meluncurkan paket stimulus sektor pariwisata senilai 13,3 miliar baht atau USD400 juta setara Rp6,5 triliun untuk mendorong kebangkitan industri wisata dan memperkuat pertumbuhan ekonomi domestik. Langkah ini ditargetkan dapat menghasilkan pendapatan hingga 267 miliar baht bagi perekonomian Negeri Gajah Putih.

Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Sorawong Thienthong menyatakan, proposal pendanaan tersebut saat ini sedang ditinjau oleh Biro Anggaran sebelum diserahkan kepada kabinet untuk mendapatkan persetujuan pada 10 Juni mendatang.

"Paket ini tidak hanya berfokus pada promosi wisata, tetapi juga mencakup peningkatan infrastruktur di berbagai destinasi," ujar Sorawong, seperti dikutip dari eVNExpress, Selasa (10/6).

Baca Juga:Ekonomi China Lesu Digebuk Tarif Trump, Deflasi Produsen Terburuk dalam 2 Tahun

Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) akan menjadi pengelola utama anggaran tersebut, dengan alokasi lebih dari 3 miliar baht untuk tiga program prioritas. Sebanyak 1,7 miliar baht akan digunakan untuk skema pembayaran bersama bagi wisatawan domestik, 750 juta baht untuk subsidi penerbangan charter dan terjadwal, serta 800 juta baht untuk mendukung promosi melalui agen perjalanan daring.Gubernur TAT Thapanee Kiatphaibool menjelaskan bahwa terbatasnya jumlah penerbangan internasional menjadi salah satu kendala utama dalam menarik wisatawan mancanegara, khususnya dari China. Hingga Mei 2025, jumlah wisatawan asal China tercatat hanya 1,95 juta, turun 33 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk mengatasi hambatan ini, TAT menggelontorkan dana sebesar 350 juta baht guna menjangkau pasar dari 15 kota lapis kedua di China. TAT menargetkan dapat menarik tambahan 140.000 wisatawan dari wilayah tersebut.

Selain itu, TAT juga menggencarkan kerja sama dengan maskapai dalam dan luar negeri untuk memperluas jaringan rute penerbangan. Salah satu contohnya adalah Thai AirAsia X yang berencana membuka penerbangan langsung dari Astana dan Almaty di Kazakhstan menuju Phuket.

Baca Juga:Perekonomian China dalam Pusaran Krisis Terbesar sejak Dua Dekade Terakhir

Menurut data pemerintah, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand dalam lima bulan pertama tahun ini mencapai 14,3 juta, turun 2,7 dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk bertindak cepat memulihkan kepercayaan pasar pariwisata global.Sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia, Thailand sangat bergantung pada sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak utama ekonomi. Pada tahun-tahun sebelum pandemi, sektor ini menyumbang lebih dari 10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Kebijakan stimulus pariwisata ini diharapkan mampu menghidupkan kembali arus kunjungan wisatawan, memperkuat ekosistem pariwisata domestik, serta meningkatkan pendapatan masyarakat lokal yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini.

Topik Menarik