Ditanya Isu Reshuffle Kabinet, Bahlil: Ya Kita Serahkan Hewan Kurban Dulu

Ditanya Isu Reshuffle Kabinet, Bahlil: Ya Kita Serahkan Hewan Kurban Dulu

Nasional | sindonews | Jum'at, 6 Juni 2025 - 09:06
share

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ditanya awak media mengenai isu reshuffle kabinet. Menurutnya, dalam momentum Iduladha kali ini, sebaiknya difokuskan menjalankan sunnah dengan berkurban.

"Alhamdulillah hari ini kan kita raya kurban ya, kok temanya larinya jauh gitu ya. Ya kita serahkan hewan kurban dulu, kita jalankan sunnatullah dan ajaran dari Nabi Ibrahim," ujar Bahlil usai salat Iduladha di Masjid Ainul Hikmah, Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (6/6/2026).

Perihal benar atau tidaknya terjadi reshuffle di kabinet, dirinya enggan berkomentar banyak. Sebab, hal demikian merupakan hal prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: 8 Tuntutan Forum Purnawirawan TNI, Mendorong Reshuffle hingga Pergantian Wapres

"Urusan kabinet itu urusan Al-mukarram Bapak Presiden, jangan kita mengambil bagian yang bukan hak kita karena itu hak prerogatif Bapak Presiden," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

Diketahui sebelumnya, Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto tidak menutup peluang akan melakukan reshuffle atau perombakan jajaran Kabinet Merah Putih. Namun, langkah tersebut adalah hak prerogatif Presiden Prabowo.

“Apakah akan ada? Ya reshuffle itu sesuatu hal yang mungkin saja terjadi. Tapi kapan dan siapa orang yang akan terkena reshuffle, itu betul-betul hak prerogatif presiden," kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Usulan Reshuffle Kabinet Mencuat di Sarasehan Aktivis Lintas Generasi

Hasan tidak menampik isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang hingga saat ini terus menjadi topik pembicaraan di masyarakat. Dia kembali menegaskan bahwa informasi yang beredar di luar mengenai pergantian posisi menteri/kepala lembaga bersifat spekulasi."Walaupun reshuffle itu bisa saja dilakukan oleh presiden kapan pun presiden mau,” tegasnya.

Hasan kembali menegaskan bahwa Presiden Prabowo yang berhak menyampaikan kapan pergantian posisi jajarannya. "Karena ini hak prerogatif presiden. Jadi suara-suara di luar anggap saja bagian dari bunga-bunga demokrasi," tuturnya.

Hasan pun memastikan reshuffle akan terjadi seusai Presiden Prabowo melakukan penilaian secara menyeluruh. Dia pun menegaskan penilaian tersebut dilakukan secara objektif. "Apa kelebihan, apa kekurangan, masih dibutuhkan atau tidak, ini masih bisa dipertahankan atau tidak, Presiden tentu punya penilaian yang lebih menyeluruh,” pungkasnya.

Topik Menarik